Hardiknas Diperingati Tanpa Upacara, Gubernur Sulsel Beri Arahan Lewat Vicon

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tanggal 2 Mei 2020 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan sangat sederhana. Tak ada upacara bendera, tidak ada pemberian penghargaan kepada guru, apalagi kegiatan seremonial.

Peringatan Hardiknas kali dilakukan dengan Videoconfrence atau daring, diawali dengan pengantar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Dr. H. Basri, S.Pd, M.Pd, kemudian dilanjutkan dengan sambutan pengarahan Gubernur Sulsel Prof. Nurdin Abdullah.

Peserta Hardiknas nampak hadir masing-masing di kediamannya. Antara lain, anggota DPRD Komisi E Sulsel, Kemenag Sulsel, TGUPP, Ombudsman, Kepala LPMP, Dewan Pendidikan, para Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota se – Sulsel, Dewan Pendidikan Kabupaten /Kota, para Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I – XII, IGI, PGRI, pengawas dan para kepala sekolah se – Sulsel.

Meski peringatan Hardiknas di masa pandemi Covid-19, kata Nurdin Abdullah, pemerintah tetap harus hadir memenuhi hak anak untuk mendapatkan layanan pendidikan. Namun, ia mengingatkan untuk mengutamakan kesehatan lahir dan bathin siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh warga sekolah.

“Kesehatan lahir barhin siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh warga sekolah menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan kebijakan, khususnya di bidang pendidikan. Yaitu belajar dan bekerja di rumah dalam masa darurat covid-19,” ujar Nurdin.

Untuk mendukung Belajar Dari Rumah (BDR), Nurdin Abdullah mengajak seluruh lapisan masyarakat, orang tua dan praktisi pendidikan membangkitkan motivasi peserta didik sebagai generasi bangsa, agar memiliki karakter yang kuat menghadapi dinamika kehidupan yang cepat sekali berubah.

“Mari kita konsentrasikan segenap potensi yang kita miliki untuk melawan Covid-19 dan terus memberikan hak pendidikan pada anak-anak kita. Kepada satuan pendidikan diminta untuk bisa mengidentifikasi anak-anak kita yang terkena dampak Covid-19,” imbuh Nurdin Abdullah.

Pada kesempatan yang sama, mantan Bupati Bantaeng dua periode ini menegaskan, tidak ingin ada anak lulusan SMP tidak tertampung dalam PPDB tahun ini.

Usai pengarahan Gubernur Sulsel, acara dilanjutkan dengan dialog pendidikan dengan tema : Memenuhi Hak Pendidikan Anak di Masa Covid-19. Dialoh ini menghadirkan narasumber Prof. Heri dari TGUPP, Dr. Adi Suryadi Culla dari Dewan Pendidikan Sulsel, dan Arum Spink dari Komisi E DPRD Sulsel.

Turut mendampingi Plt Kadisdik Sulsel, Sekretaris Disdik Sulsel H.Hery Sumiharto, Kabid SMK Hj.Andi Ernawaty, Kabid SMA H.Sabri, Kabid GTK Melvin Salahuddin, Kepala UPT PTIKP, Hj. Andi Hidayati dan sejumlah Kepala SMA.

Penulis : M. Asri

Editor. : Jesi Heny

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Maros SULSEL

Ketua Umum Pengcab KKI Maros Ikut Jalan Santai dan Beri Penghargaan Atlit Berprestasi

MAROS, EDELWEISNEWS.COM – Dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2025, Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) Khusin Ryu “M” Karatedo Indonesia (KKI) Kabupaten Maros sekaligus Pgs. Kakanminvetcad XIV-16/Maros, Kapten Inf Abdul Hamid, S.Sos., bersama jajarannya mengikuti kegiatan jalan santai serta perlombaan yang digelar oleh Keluarga Besar Pengcab KKI Maros, bertempat di Lapangan […]

Read more
LEGISLATIF Makassar SULSEL

Muchlis Misbah : Sekwan Hadirkan Disiplin dan Nilai Kebangsaan di DPRD Makassar

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Anggota DPRD Kota Makassar, Muchlis Misbah memberikan apresiasi kepada Plt Sekretaris DPRD Makassar, Andi Rahmat Mappatoba atas berbagai perubahan positif yang telah dilakukan di lingkungan sekretariat. Menurutnya, langkah awal berupa penataan area parkir dan pengaspalan halaman kantor menjadi pintu masuk bagi perbaikan yang lebih luas. “Perhatian terhadap hal-hal kecil ternyata berdampak besar […]

Read more
Bulukumba SULSEL

TALKs 2025: SaESA Membuka Jalan Kesadaran Pendidikan di Bulukumba

BULUKUMBA, EDELWEISNEWS.COM – Di sebuah desa di Bulukumba bernama Bontonyeleng, suara bambu yang bergemerisik menjadi saksi lahirnya sebuah gerakan pendidikan alternatif. Sekolah Anak Desa (SaESA) meluncurkan TALKs: meluaskan kesadaran, sebuah forum yang bukan hanya berbicara soal sekolah, melainkan soal masa depan anak-anak desa. Gerakan ini lahir dari kegelisahan. Terlalu banyak anak desa yang merasa pendidikan […]

Read more