MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Kawasan pengrajin perak, emas, dan tembaga yang berada di Jalan Borong wilayah RW 02 RT 01 Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar telah ditata sedemikian rupa oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Makassar. Kawasan tersebut sebagai wilayah percontohan Sentra Kerajinan Perak, Emas, dan Tembaga di Sulawesi Selatan sekaligus sebagai icon baru Kota Makassar.
Sebelumnya, wilayah RW di Kelurahan Borong ini awalnya sudah selesai dibenahi infrastruktur seperti jalanan, lorong-lorong yang melibatkan pemerintah kota mulai dari lurah, camat, stakeholder dan Dekranasda untuk dijadikan kawasan pariwisata belanja cinderamata di daerah Kota Makassar.
Ketua perkumpulan pengrajin logam perak Borong Makassar (Pa’rimpungan Pade’de Logam Borong Makassar) Syamsul Hadanong yang akrab dipanggil Anchu mengatakan, usaha kerajinan tembaga selama ini diproduksi oleh pengrajin untuk kebutuhan hiasan pengantin, berupa pernak pernik pakaian adat Bugis Makassar dan souvenir. Kerajinan tembaga dibuat menjadi gelang, kalung, dan hiasan pakaian adat pengantin, dengan dilapisi emas pada permukaan perhiasan tembaga tersebut.
“Namun, Karena pandemi Covid -19, menyebabkan masyarakat banyak yang menunda hajatan pernikahan, sehingga berpengaruh pada menurunnya omset pengrajin tembaga,” terang Anchu.
Saat ini pengrajin perak sangat membutuhkan perhatian pemerintah dengan mempercepat pemulihan ekonomi daerah, agar pengrajin kembali meningkat.
“Selain itu dibutuhkan juga wadah koperasi untuk menopang permodalan bagi tiap anggota pengrajin. Harapan mereka, agar masalah ini menjadi perhatian Pemkot Makassar supaya pendapatan ekonomi pengrajin kembali pulih,” imbuh Achu.
Terbentuknya perkumpulan pengrajin logam perak Borong Makassar diharapkan bisa memberikan kesejahteraan kepada seluruh pengrajin, dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala dan Kota Makassar pada umumnya.m
Untuk diketahui, pihak Kelurahan Borong, Dekranasda Kota Makassar, dan mahasiswa KKN Unhas angkatan 105 juga telah menata kampung ini. Sebanyak 28 rumah pengrajin akan dipasangkan papan pengenal di depan rumahnya, supaya bisa diketahui bila ada kunjungan ke Kampung Borong. Selain itu, dipajang pula etalase untuk memamerkan hasil karyanya.
H. Waris selaku Lurah Borong berharap seluruh pengrajin di Borong dapat bersatu melalui perkumpulan pengrajin logam perak Borong Makassar “Pa’rimpungan Pade’de Logam Borong Makassar”.
“Kita harus dukung bersama-sama niat baik Pj Walikota Makassar Prof Rudy Jamaluddin untuk menjadikan Kampung Perak Borong sebagai destinasi pariwisata yang terbesar di Indonesia Bagian Timur sekaligus sebagai icon Kota Makassar, ” harap H.Waris yang juga mantan Lurah Bangkala tersebut.
Ketua Dekransda Kota Makassar Rossy Timur mendukung keinginan Prof Rudy dalam meningkatkan usaha pelaku UMKM Kota Makassar, khususnya para pengrajin perak dan emas.
Dalam kunjungannya ke kawasan pengrajin tembaga perak di Kelurahan Borong, Rossy menyaksikan proses pembuatan perhiasan yang terbuat dari perak. Dan beberapa hasil kerajinan yang telah dibuat oleh pengrajin dipajang di lemari etalase.
Rossy berharap industri kerajinan perak ini dapat bertahan melewati masa pandemi covid 19, dengan adaptasi kebiasan baru yang tidak hanya di sisi kesehatan, namun juga di sisi ekonimi dengan dukungan Dekranasda dan Pemerintah Kota Makassar.
Penulis : Ikhwan
Editor : Jesi Heny