MAKASSAR,EDELWEISNEWS.COM – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran mengajak dan menyemangati masyarakat Sulawesi Selatan untuk menggoncang dunia lewat Saudagar Bugis Makassar.
Ia optimis hal tersebut bisa diwujudkan, karena masyarakat Bugis Makassar memegang falsafah hidup yang disebut Toddupuli (Komitmen) dan Yakin. Terbukti, banyak masyarakat Bugis Makassar yang sukses di berbagai tempat, tingkat nasional hingga internasional.
“Jangan banyak diskusi, mari kita guncang dunia lewat Saudagar Bugis Makassar,” demikian kata Amran saat memberikan materi pada Pertemuan KKSS Bugis Makassar yang dihelat di Makassar, Minggu (16/6).
Amran menegaskan berbagai capaian sektor pertanian saat ini bermodal pada pijakan falsafah Bugis yakni Toddopuli, salah satunya adalah Yakin.
“Jack Ma, konglomerat nomor 10 dunia saat ini, itu sebenarnya falsafah hidupnya sama dengan Bugis. Apa itu? Yakin. Kalau mau sukses harus yakin. Yakin itu ada tiga tingkatanya, ada ilmu yakin, ainul yakin dan hakul yakin,” tegasnya.
“Inilah yang dipakai nenek moyang Bugis Makassar dulu sehingga bisa sukses dimana-mana. Ada Bupati di Lingga, Wakil Gubernur dan konglomerat di Kalimantan, itu juga banyak dari Bugis, ada yang kami satu RT di masa kecil,” imbuhnya.
Pada pertemuan saudagar Bugis Makassar, Mentan Amran memaparkan capaian sektor pertanian selama pemerintahan Jokowi-JK. Pertama, pertama dalam sejarah Kementan berhasil meraih opini WTP tiga tahun berturut-turut yakni sejak 2016 hingga 2018 atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2018 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Dua minggu lalu kami terima. Itu adalah rekor keberhasilan di sektor pertanian. Berkat doa dan kerja keras kita semua. Kita tahu dulu penuh sektor pertanian dengan masalah, disclamer dan Wajar Dengan Pengecualian,” paparnya.
Kedua, inflasi bahan pangan dulu 2013 terburuk di dunia. Namun demikian, setelah berjalan 3 tahun, Indonesia mampu menekan inflasi dari 10,57% di tahun 2014 menjadi 1,26% di tahun 2017.
Dari capaian ini, sambung Amran, ada banyak negara yang dilampaui Indonesia yaitu Jepang, Belanda, Kanada, Jerman, dan total ada 12 negara yang kita lampaui, sebentar lagi Amerika Serikat kita lampaui.
“Jadi kalau ada yang mengatakan harga pangan naik, itu perlu dipertanyakan. Tiga tahun terakhir harga pangan pada posisi stabil, ini didukung data yang valid, juga berdasarkan data dari FAO,” tuturnya.
Ketiga, PDB sektor pertanian pun naik 3,7% dari Rp800 triliun menjadi Rp1.375 triliun atau separuh dari APBN. Kenaikan ini melebihi target yang ditetapkan pemerintah sebesar 3,5%.
“Itu baru kenaikan saja, tapi Indonesia juga meraih peringkat ke-5 dunia PDB sektor pertanian dari 224 negara. Data ini sudah ditandatangani BPS dan BKPM. Ini capaian tertinggi kenaikan PDB sektor pertanian dalam sejarah Republik Indonesia,” sebut Amran.
Ketiga, Kementan berhasil meraih penghargaan antigratifikasi dan korupsi terbaik dari KPK selama dua tahun berturut-turut. Padahal dulu Kementan dikenal dengan kementerian yang penuh dengan masalah.
“Selama empat tahun terakhir, telah melakukan mutasi-demosi pegawai sebanyak 1.479 pegawai, diberikan sanksi 844 pegawai dan bahkan ada yang dipecat karena melakukan penyelewengan atau korupsi,” pungkas Amran.(MI)
Editor : Anisah S