MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Pandemi Covid-19 di Indonesia merupakan bagian dari pandemi penyakit Coronavirus 2019 (Covid-19), yang sedang berlangsung di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh Coronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2). Kasus positif Covid-19 di Indonesia pertama kali pada tanggal 2 Maret 2020 sampai sekarang .
Berbagai upaya pemerintah pusat, daerah dan aparat TNI / Polri maupun stakeholder terkait lainnya bahu membahu mengatasi pandemi ini supaya bisa terputus.
Seperti kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah, diantaranya patuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, menjaga jarak, hindari kerumunan dan mengurangi mobilitas (5M).
Hal ini tak terlepas dari kebijakan tahun ini yakni, keputusan larangan mudik kepada warga/masyarakat, pegawai pemerintah baik ASN, TNI Polri, karyawan BUMN, swasta, pekerja mandiri untuk berlebaran Idul Fitri 1442 H tahun 2021 M di kampung halaman. Larangan mudik ini dimulai pada tanggal 22 April sampai dengan 24 Mei 2021.
Hal tersebut mengacu pengalaman dari negara India, yang kini tengah berjuang melawan badai tsunami Covid-19. Angka kasus positif Covid-19 harian di negara ini melesat ke titik tertinggi hingga 315.000 orang per hari.
Kondisi ini tak pelak membuat India menjadi negara kedua dengan kasus Covid-19 terbanyak, yakni hingga 16 juta kasus.
Agar tidak terjebak dalam kondisi yang sama, Wakapendam XIV/Hasanuddin Letkol Inf Sandi Yudho Panoto, SE mengajak kepada seluruh warga Indonesia, khususnya di wilayah teritorial Kodam XIV/Hasanuddin agar mengurungkan niat untuk mudik.
“Sesuai anjuran pemerintah bahwa dimulai pada tanggal 22 April – 24 Mei 2021 dilakukan pengetaan dan pelarangan mudik, pengetatan persyaratan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) selama H-14 peniadaan mudik (22 April – 5 Mei 2021) dan H+7 peniadaan mudik (18 Mei – 24 Mei 2021),” jelas Wakapendam, Sabtu (24/4/2021).
Selain itu, pihaknya mengingatkan untuk tetap melakukan protokol kesehatan, karena sampai sekarang, Indonesia masih dalam kondisi pandemi.
“Walaupun sebagian besar warga sudah mendapatkan vaksin, namun protokol kesehatan tidak boleh lengah. hHarus tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan, karena laju penularan dan jumlah virus di sekitar masih tingggi, sehingga masih rentan untuk tertular virus Covid-19,” ungkapnya.
“Salah satu faktor penyebab lonjakan kasus adalah tingginya mobilitas masyarakat. Indonesia pun pernah mengalami peningkatan kasus yang tinggi. Ini terjadi periode Desember 2020 hingga Januari 2021. Keputusan pemerintah melarang mudik tentunya untuk menjaga keselamatan masyarakat Indonesia, sehingga niat untuk melakukan mudik dapat ditunda,” harapnya.
“Diingatkan pula, walau sudah divaksin Covid-19 supaya tetap disiplin, seperti menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas, karena mobilitas mereka yang sudah disuntik vaksin masih berpotensi terinfeksi virus Covid-19,” tambahnya.
“Juga kepada masyarakat yang belum melaksanakan vaksin, supaya mengikuti program vaksinasi tersebut agar di memiliki kekebalan tubuh. Artinya sudah ada tentara yang bisa melawan kalau nanti tertular,” tutup Letkol Sandi.
Penulis : Edy
Editor : Jesi Heny