MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, melakukan dialog bersama tenaga kesehatan dan pasien yang tengah menjalani isolasi di Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT) yang berada di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sabtu (7/8/2021). Dialog berlangsung saat Panglima TNI dan Kapolri melakukan peninjauan FIT, yang didampingi Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman beserta Forkopimda Sulsel.
Panglima TNI dan Kapolri melihat langsung tempat isolasi terpusat bagi pasien positif Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan yang dihadirkan oleh Pemprov Sulsel. Hadirnya layanan FIT ini merupakan inisiasi Andi Sudirman Sulaiman. Bahkan tempat isolasi ini disediakan gratis dengan kerjasama Kementerian Agama.
Panglima TNI dan Kapolri menanyakan kepada nakes serta pasien secara virtual dari kamar masing-masing. Keduanya pun memuji, serta terkesan takjub dengan salah satu program Pemprov Sulsel itu.
Salah seorang tenaga kesehatan, dr Ichsan Sapta Hadi mengatakan, sampai saat ini dari 110 pasien yang menjalani isolasi di FIT, hampir semua pasien membaik.
“Ada dua kita rujuk ke rumah sakit, karena saturasinya turun. Jadi sekitar 99 persen pasien itu membaik,” katanya.
Menanggapi itu, Kapolri mengaku bahwa itu menandakan perawatan di FIT Asrama Haji Sudiang ini sudah baik. “Kalau begitu perawatannya sudah bagus, pertahankan hingga kemudian kalau bisa tidak ada lagi yang bergeser ke gejala sedang dan kembali sembuh,” kata Listyo.
Kapolri juga menyapa seorang pasien bernama Inggi. Menanyakan pengalaman selama menjalani isolasi. “Dari hari ini sudah lima hari (isolasi di FIT), atas keinginan sendiri dan mendengar informasi kalau di Sudiang ini disediakan tempat isolasi mandiri untuk pasien terkonfirmasi Covid-19. Saya dapat informasi dari teman dan datang sendiri dengan membawa hasil PCR. Alhamdulillah, selama di sini rasa bosan itu tidak ada, karena fasilitasnya bagus, makanannya bagus, serasa di sini saya tambah sehat,” ungkapnya.
Listyo pun senang dengan pengakuan pasien yang menjalani isolasi di FIT. Menurutnya, pengakuan dari pasien perlu disampaikan kepada masyarakat luas.
“Jadi kondisi perawatan yang sudah disampaikan oleh Ibu Inggi (pasien) ini harus disampaikan ke masyarakat di luar, bahwa di tempat isoter ini ternyata enak dan justru itu pilihan yang baik buat keluarga,” katanya.
Panglima TNI pun turut bertanya dengan salah seorang pasien bernama Agustinus.
“Saya sempat mengalami demam dan melakukan PCR di puskesmas, hasilnya positif. Dan saya tanyakan (konsultasi telemedicine) Hallo Dokter mengenai isolasi dan saya ke sini dengan membawa hasil PCR,” ucapnya.
Hadi Tjahjanto mengaku bahwa ini bisa menjadi contoh dan disebarkan kepada masyarakat melalui media sosial. “Bisa share di media sosial bahwa saya dengan kesadaran sendiri karena merasa panas melakukan PCR dan hasilnya positif. Dan masuk isoter dengan tujuan melindungi masyarakat dan keluarga supaya tidak tertular. Ini satu pelajaran yang bagus yang harus disebarkan kepada masyarakat semuanya dan ceritakan juga kalau isolasi ini dilayani oleh dokter, diberi obat dan diberikan fasilitas seperti rumah sakit kelas satu,” pungkasnya.
Semua masyarakat, kata Panglima TNI, memiliki tugas untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. “Setiap insan memiliki arti penting, setiap kelompok memiliki arti penting, setiap tokoh memiliki arti penting untuk memutus mata rantai dengan mensosialisasikan pengalaman masing-masing dalam rangka menghadapi paparan Covid-19. Biar masyarakat juga tidak takut, karena sakit terpapar Covid-19 itu bukan aib, itu adalah ancaman global yang semua orang bisa tertular dan pengalaman ini perlu disampaikan ke masyarakat,” jelas Hadi.
Sementara itu, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan, hingga saat ini sudah 110 pasien yang tengah menjalani isolasi di FIT.
“Layanan FIT ini merupakan rumah sakit darurat yang diampuh oleh Rumah Sakit Provinsi dan diperuntukkan bagi pasien Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan, yang bisa berasal dari seluruh kabupaten kota di Provinsi Sulawesi Selatan maupun dari provinsi lain yang kebetulan berada di Sulsel,” tuturnya.
Hadirnya FIT ini, kata Andi Sudirman, untuk memisahkan orang sakit dari orang sehat, sehingga orang sehat tetap bisa bekerja dan produktif. Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan kasus covid yang membutuhkan banyak tempat tidur perawatan, sehingga mencegah lumpuhnya layanan kesehatan. Untuk mengurangi angka isolasi mandiri yang susah dipantau dan kurang efektif dalam memutus mata rantai penularan, terutama bagi mereka yang tinggal di rumah dengan kondisi padat, serta mendorong angka kesembuhan karena pemantauan dan penanganan pasien lebih baik jika dilakukan di tempat terpusat.
“Bapak Panglima TNI dan Kapolri mengunjungi FIT (Fasilitas Isolasi Terintegrasi) Provinsi Sulsel. Alhamdulillah Panglima TNI dan Kapolri terkesan dengan fasilitas Kamar dengan standard hotel berbintang, lingkungan asri, bersih dan luas, serta pendamping dokter spesialis dan nakes lainnya dari RS Provinsi sebagai Pangampuh FIT,” ujar Andi Sudirman
“Kita menghadirkan Fasilitas Isolasi Terintegrasi di Asrama Haji dengan kapasitas 1.500 tempat tidur. Kita juga menghadirkan layanan telemedicine ‘Hallo Dokter’, serta melakukan upaya Kebut Vaksinasi,” sebutnya. (Hms)
Editor : Anisah