
WAJO, EDELWEISNEWS.COM.– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan menerima aspirasi terkait buruknya layanan kesehatan di RSUD Lamadduklleng, Kamis (2/9/2021) yang berujung meninggalnya Bayi Kembar dalam kandungan pada Kamis tanggal 9 Agustus 2021 lalu.
Aspirasi tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, dr.Armin, Direktur RSUD Lamaddukelleng dr. A.Ela Hafid, Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Wajo Sri Wahyuni, Kepala Puskesmas Sabbangparu Hj. dr. Mardiana, Kepala UPTD Puskesmas Wewangrewu dr. Andi Nurrahma.
Sementara penerima H. Sudirman Meru (Fraksi PAN), H. Muhammad Yunus Panaungi (Fraksi Golkar), Andi Bakti Werang (Fraksi Gerindra), dan H.Anwar, MD (Fraksi Nasdem).
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamaddukkelleng mengatakan, atas nama RSUD Lamaddukkelleng meminta maaf atas kekhilafan, yang dilakukan anggotanya, sehingga ada pasien bayi kembar meninggal dalam kandungan.
“Saya selalu menyampaikan kepada semua petugas kesehatan di RSUD Lamaddukkelleng. Utamakan pelayanan, belakangan administrasi, dan anggota yang bertugas pada waktu itu sudah diberi surat peringatan, kalau mengulangi akan dikeluarkan,” tegasnya.
Aspirator H. Rukman Nawawi secara tegas meminta agar petugas kesehatan yang bertugas pada saat itu dimutasi semuanya.
“Saya minta Direktur Rumah Sakit Lamaddukkelleng Sengkang agar memutasi semua anggotanya yang bertugas pada saat itu, saya ada semua fotonya. Karena ulahnya melakukan pembiaran atau kebijakan diharuskan pulang balik, anak kembar dari Hamzah meninggal dalam kandungan,” katanya.
“Terbukti sejak saya posting di media sosial, banyak masyarakat yang juga mengaku pernah mengalami,” ujar H. Rukman yang juga Ketua PWI Wajo tersebut.
Tim penerima aspirasi, H. Muhammad Yunus Panaungi, H. Sudirman Meru, A Bakti Werang dan H Anwar MD meminta agar pihak Rumah Sakit dan Puskesmas menjadikan kasus itu sebagai bahan evaluasi, agar tidak terulang seperti itu lagi.
Ditambahkan H Anwar MD, dalam pengawasan sebagai mitra.kerja Komisi IV DPRD Kabupaten Wajo, tidak memungkiri ada Rumah Sakit dan Puskesmas di Kabupaten Wajo, yang masih terus-menerus melakukan kesalahan pelayanan.
“Coba kita lihat di rumah sakit tetangga, coba tanya pasien didalamnya pasti ada orang Wajo yang berobat, tapi coba kita lihat di rumah sakit kita di Wajo, adakah dari luar Kabupaten Wajo, pasti tidak ada. Maka mari kita berbenah, dan saling mengevaluasi,” pungkasnya. (Hms/APJ)