
MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Pejabat struktural, fungsional dan Laskar Pelangi telah mengikuti orientasi pendampingan di Lorong Wisata di Ruang Baca Dinas Perpustakaan, Makassar, Selasa (19/7/2022). Orientasi tersebut menghadirkan Direktur Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) dan Abd Naris Agam, Proyek Manager Program Madani.
Kehadiran mereka berbagi pengalaman tentang pendampingan masyarakat, prinsip-prinsip, etika dan pemetaan sosial partisipatif.
Laskar Pelangi Dinas Perpustakaan Makassar, berdasarkan surat BKPSDM ditugaskan mendukung 22 Lorong Wisata di Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kapasa dan Kapasa Raya. Masing-masing Laskar Pelangi bertanggungjawab satu Lorong. Kemudian Kadis Perpustakaan Kota Makassar Tenri A. Palallo menindaklanjuti dengan mengeluarkan surat tugas, yang diawali dengan orientasi.
“Kami bersyukur dengan orientasi ini,” kata Hijrawati. Disadari ke Longwis, membawa sesuatu dari yang ada, misalnya masing-masing lorong sudah mempunyai data base elektronik, data Dewan Lorong. Di dalam orientasi ini diperkenalkan pemetaan sosial secara partisipatif. Dewan lorong memiliki 6 lorong wisatanya, posisi rumah, potensi-potensi, termasuk mendeteksi anggota keluarga yang rentan (lansia, tidak sekolah, penyandang disabilitas) dan berbakat mendongeng.
Praktek pemetaan sosial diadakan di Lorong Zurich atau Dewi Sari Tamalanrea. Praktek pemetaan dihadiri Lurah Tamalanrea Sudirman, Penyuluh Pertanian, Ketiga Dewan Lorong, Muh Sabur, Dwi Handayani, dan Nuradnan Anugrah. Bersama kader-kader dan warga menggambar rumahnya di atas kertas yang disediakan. Kegiatan pemetaan ini diadakab di depan warung sop ubi sebagai makanan andalan dan warung klontong tempat pembuatan jus markisa dan pokcoy.
Lorong ini memiliki 45 rumah tangga, 30 keluarga berdasarkan data base electronic Longwis – pemetaan sosial partisipatif. Dan menemukan diantara 119 jiwa, ada dua disabilitas, lansia empat orang, ibu hamil satu orang dan Balita tiga orang.
Sebelah utara Lorong, terjadi genangan saat hujan, ada satu rumah yang harus direnovasi karena rumah tersebut selalu kebanjiran yang berpenghuni Lansia Perempuan.
Mereka menuliskan juga tentang sumber air yang digunakan. Pertama PDAM dibantu sumur timba dan bor. Keduanya dimanfaatkan berdasarkan kebutuhan. Misalnya saat air PDAM tidak mengalir mereka menggunakan sumur.
“Data-data mikro ini melengkapi data yang tersedia dan dikoordinaskan dengan SKPD terkait,” kata Andi Akbar, penanggungjawab LP di Longwis.
Kegiatan ini difasilitasi oleh Abd. Naris Agam. Menurut Naris Agam, ini dijadikan ujicoba orientasi, masing-masing LP akan melakukannya di Longwis tempat tugasnya.
Berdasarkan pemetaan, di Lorong Zurich, ber-KWT dan terawat, ada hidropinik, sayur dalam pot, kolam ikan, pembibitan. Juga beberapa tanaman buah di sepanjang jalan lorong. Kelihatannya tanaman buah ini menjadi bahan dasar dalam membuat jus Markisa dan Pokcoy. (AN)
Editor : Jesi Heny