MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Makassar Siap Sekolah (Massikola) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Manggala, menyatakan komitmen bersama melakukan upaya pengentasan Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Anak Putus Sekolah (APS) di wilayah Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Ini menjadi kolaborasi pertama Massikola dengan K3S terkait penanganan ATS/APS.
Pertemuan untuk membahas kolaborasi tersebut berlangsung di Aula K3S Manggala, Kamis (1 September 2022). Pertemuan yang dimulai sejak pukul 10.00 Wita itu dihadiri Founder Massikola, dr Udin Shaputra Malik, Ketua K3S Kecamatan Manggala, Dra Hj Hendriati Sabir, Mpd dan sejumlah kepala sekolah.
Massikola merupakan gerakan yang dibentuk dr. Udin, yang awalnya untuk membantu masyarakat tidak mampu baik secara materi maupun secara pengetahuan. Setelah proses itu berjalan, muncul harapan dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin, SE, MM, dengan mengajak Massikola berkolaborasi menangani ATS/APS.
Massikola menyambut ajakan itu untuk membantu pemerintah dalam membuka kesempatan yang lebih baik kepada anak-anak, sebagai penerus masa depan bangsa. Apalagi kita akan mendapat bonus demografi, dimana penduduk berusia produktif lebih banyak daripada usia non produktif.
Salah satu rencana aksi yang dilakukan Massikola dalam mengurangi angka ATS/APS, yakni berkolaborasi dengan pihak sekolah. Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi di sekolah, diyakini dapat memberikan bantuan dalam pelaksanaan program tersebut.
Sekolah dianggap sebagai sumber informasi terdekat bagi masyarakat untuk melaporkan keberadaan ATS/APS, selain RT/RW di wilayahnya.
Ketua K3S Kecamatan Manggala, yang juga merupakan Kepala UPT SPF SDN Borong, Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd mengaku mendukung upaya pengentasan ATS/APS yang dilakukan lewat Program Massikola. Program itu dinilai sejalan dengan program Walikota Makassar, Moh.
Ramdhan Pomanto, tentang 18 Revolusi Pendidikan.
Sementara dr. Udin Shaputra Malik, dalam penjelasannya mengatakan, bahwa Massikola didasarkan atas semangat kerelawanan.
“Kepedulian yang dilakukan ini akan membawa kebaikan kepada anak-anak, dan kemanfaatannya juga kembali kepada kita semua,” paparnya.
Makanya, lanjut dr Udin, Massikola mengajak kepala sekolah semua untuk segera mencarikan solusi atas masa depan anak-anak yang masuk ATS/APS. Massikola juga mengajak stakeholder lain untuk bersama-sama terlibat dalam program tersebut.
Setelah foto bersama antara tim Massikola dan kepala sekolah se-Kecamatan Manggala, kemudian founder Massikola bertolak ke lokasi kegiatan selanjutnya.
Setelah itu, pembahasan tentang pendataan dengan format yang telah dibuat Massikola. Zhuchri Kasman, selaku tim Massikola mengatakan, data tersebut akan dipakai untuk memetakan solusi, terkait alasan mengapa seorang anak berhenti atau tidak pernah bersekolah.
“Tiap bulan diharapkan kepala sekolah membuat laporan melalui Dinas Pendidikan dan kemudian Dinas Pendidikan akan menyampaikan ke tim Massikola. Laporan berupa data itu akan membantu proses penelusuran APS/ATS sebagaimana diinfokan, sehingga Makassar menjadi nol angka ATS/APS,” ujarnya.
Kepala UPT SPF SD Inpres Antang I, Hj Rosmiati, S.Pd, M.Pd, saat memberikan komentar di forum mengapresiasi program Massikola.
“Ini suatu kebahagiaan bisa melihat anak-anak itu bersemangat bersekolah, setelah situasi yang mereka miliki menghalangi mereka untuk bisa bersekolah. Kita harus bersatu membantu mereka,” ajak Rosmiati.
Semua kepala sekolah yang hadir kemudian mendapat format yang akan diisi untuk melakukan penelusuran APS/ATS yang ada di wilayah sekolah masing-masing.
Kepala sekolah yang hadir dalam pertemuan itu, antara lain H Abdul Razak, S.Pd, Kepala SD Inpres Tamangapa, Andi Asriani, S.Pd, M.Pd, Kepala SD Inpres Perumnas Antang 3, Hj Hamsina, S.Pd, Kepala SD Inpres Kejenjeng, dan Andi Etty Cahyani, S.Pd, Plh Kepala SD Negeri Parinring.
Penulis : Rusdin Tompo
Editor : Jesi Heny