MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Makassar F8 kembali mengingatkan perjuangan seorang panglima perang bernama Daeng Mangalle. Kisah Daeng Mangalle ini dituangkan dalam sebuah pertunjukan angngaru yang ditampilkan di hadapan para tamu.
Angngaru ini diperankan oleh 17 tau barania, yang merupakan sebutan untuk pejuang yang mencoba mempertahankan harga diri dan martabatnya di hadapan musuh.
Mereka menggunakan badik sebagai senjata khas Bugis Makassar. Dengan badik dianggapnya menjadi jati diri seorang lelaki pemberani jika digunakan dengan baik dan akan menjadi bencana ketika disalahgunakan.
Di depan tamu yang memadati Anjungan Pantai Losari, pasukan tau barania yang tergabung dalam angngaru ini tampil gagah dengan setelan baju khas Makassar, lengkap dengan songkok pasapu yang menjadi ciri lelaki Makassar.
Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, dengan penampilan angngaru ini diharapkan mampu mengembalikan semangat juang para lelaki Makassar dalam mempertahankan apa yang menjadi miliknya.
“Laki-laki Makassar itu pemberani. Kisah Daeng Mangale ini adalah super hero di zamannya. Ini bisa menjadi motivasi bagaimana kita bersikap untuk menjaga dan mempertahankan apa yang menjadi hak kita,” pungkasnya. (Hk)