JAKARTA, EDELWEISNEWS.COM – Menteri Pertanian RI, Syarul Yasin Limpo menerima penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka kategori Pejabat Publik dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia (RI). SYL dinilai memiliki peran besar dalam membudidayakan kegemaran membaca dan literasi.
Dalam sambutannya secara virtual, SYL mengatakan, bahwa perpustakaan sangatlah penting dalam mengawal pembangunan pertanian Indonesia yang jauh lebih maju, mandiri dan modern.
“Perpustakaan bahkan telah memberi frame akademik terhadap agenda intelektual para petani dan penyuluh,” ujar mantan Gubernur Sulsel tersebut dalam siaran pers, Selasa (15/11/2022).
SYL menyebut jika perpustakaan nilainya sangat tinggi, karena ada tiga hal yang terakumulasi di sana. Pertama frame akademik intelektual, kedua manajemen sistem yang terukur dan ketiga referensi membangun perilaku manusia terutama bagi leadership.
SYL mengatakan, informasi dan literasi melalui bacaan buku sangat penting bagi pengetahuan 40 juta petani di seluruh Indonesia. Terutama bagi 82 ribu orang para penyuluhnya. Referensi pengetahuan itu nantinya akan menjadi rujukan dalam meningkatkan produktivitas.
“Waktu saya jadi gubernur literasi dan bacaan itu sudah menjadi program yang yang Intens. Begitu juga waktu saya jadi bupati saya membangun perpustakaan yang sangat besar di Kabupaten Gowa,” imbuhnya.
Syahrul menuturkan, sewaktu dia menjadi camat dia sudah mengumpulkan buku sekitar 3.000 ribu sampai 4.000 judul. Karena baginya, peran perpustakaan sangat strategis dalam menggerakkan kerja penyuluh dan petani. Apalagi mereka merupakan ujung tombak yang bersentuhan langsung dalam proses produksi.
“Melalui pengetahuan itulah kesejahteraan mereka juga diharapkan meningkat,. Apalagi mereka merupakan ujung tombak yang bersentuhan langsung dalam proses produksi,” tutur mantan Bupati Gowa tersebut.
Sementara Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando yang menyerahkan penghargaan menyampaikan terimakasih atas kontribusi Menteri Pertanian SYL dalam memajukan pengetahuan anak bangsa melalui budaya baca. Bagi Syarif, membaca adalah pondasi yang paling fundamental.
Lanjut Syarif, semua harus bisa memajukan bangsa ini melalui pondasi yang paling fundamental. Yang pasti kita harus meletakkan pondasi kecerdasan dengan menghadirkan sebanyak mungkin informasi-informasi yang terbaru.
“Karena dunia begitu cepat berubah dan masa depan akan datang kepada generasi lebih cepat 25 tahun daripada dibayangkan sebelumnya,” jelasnya. (Rep)
Editor : Jesi Heny