MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Pelaksanaan Siaga Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 resmi ditutup oleh Basarnas Makassar. Hal itu disampaikan Kepala Kantor Basarnas Makassar Mexianus Bekabel dalam sambutannya pada apel penutupan siaga khusus Nataru di Kantor Basarnas Makassar, Kamis (4/1/2024) sore.
“Kita bersyukur pelaksanaan siaga Nataru bisa berjalan dengan baik, terima kasih kepada seluruh personel yang telah membantu,” ujar Mexianus di hadapan personel.
Lebih lanjut, Mexianus menilai kelancaran pelaksanaan siaga nataru sukses karena kesiapan personel dan alut yang dimiliki serta perencanaan yang dijalankan sesuai dengan kondisi di lapangan.
Selain itu, kendati siaga khusus nataru telah ditutup, Mexianus berpesan kepada seluruh personel Basarnas Makassar agar tetap meningkatkan kesiapsiagaan selama 24 jam memantau wilayah kerja, utamanya kondisi cuaca yang sudah memasuki musim hujan.
“Meskipun siaga nataru sudah ditutup, sebagai insan SAR kita harus tetap meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan. Kepada Kagahar (kepala jaga harian) agar tetap fokus memantau laporan cuaca dan informasi yang dilaporkan masyarakat,” pesan Mexi.
Sementara itu, Kepala Operasi dan Siaga Basarnas Makassar Andi Sultan menyampaikan, bahwa selama pelaksanaan siaga nataru yang dilaksanakan sejak tanggal 18 Desember 2023 hingga 4 Januari 2024, Basarnas Makassar menangani 4 operasi SAR yang dihadapi warga Sulawesi Selatan.
“Selama siaga nataru Basarnas Makassar tangani 4 kejadian. Satu kondisi membahayakan manusia di Maros, 3 Kecelakaan kapal yang terjadi di Selayar dan Takalar,” ungkap Sultan.
Adapun 4 operasi SAR itu yakni, orang terbawa arus di sungai Tompobulu Maros, kecelakaan kapal tenggelam di Selayar dan 2 kecelakaan kapal nelayan hilang kontak di Takalar.
“Hari ini proses operasi SAR kecelakaan kapal di Takalar masih berlanjut memasuki hari kedua. Korbannya nelayan yang kami duga terjatuh dari perahu saat mencari ikan,” jelas Sultan.
Adapun Siaga Nataru merupakan agenda tahunan yang dilakukan Basarnas menjelang libur natal dan tahun baru, yang mana Personel Basarnas ditempatkan di tempat-tempat yang berpotensi terjadinya kecelakaan transportasi seperti di bandara, pelabuhan, terminal, maupun jalan lintas provinsi. Selain itu juga memantau lokasi wisata yang berpotensi ramain dikunjungi, khususnya wisata alam sungai maupun pantai yang rawan terjadi kondisi membahayakan manusia. (Ril)