WAJO, EDELWEISNEWS.COM – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin kembali mengunjungi Kabupaten Wajo, Jum’at ( 12/1/2024). Ini adalah kunjungan yang kesekian kalinya sejak dilantik menjadi Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan.
Birokrat yang memulai kariernya di Pemkab Wajo ini mengunjungi Desa Palippu, Kecamatan Tanasitolo. Agendanya, melakukan penanaman sekaligus Panen Nenas di desa yang terkenal sebagai penghasil nenas terbesar di Sulsel ini.
Bupati Wajo, Amran Mahmud menerima langsung kunjungan Bahtiar Baharuddin bersama rombongan. Turut hadir pada kesempatan tersebut, Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Selatan, Imran Jausi, Anggota DPRD Kabupaten Wajo, Junaedi Muhammad, Kepala OPD lingkup Pemkab Wajo dan Kepala Desa Palippu, Muhammad Rafiq Mallori serta masyarakat.
Bahtiar Baharuddin mengakui bahwa sejak dulu Desa Palippu ini terkenal sebagai daerah penghasil Nenas terbesar,.dengan kualitas terbaik di Sulawesi Selatan.
“Hanya saja, ikon itu perlahan memudar dan bahkan hampir hilang,” ucap Alumni STPDN ini.
Dia pun menginisiasi agar kejayaan Desa Palippu di masa lalu sebagai penghasil nenas terbesar dengan kualitas terbaik dapat dikembalikan lagi.
“Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendorong pengembalian ikon tersebut. Kita memotivasi Pemerintah Desa dan masyarakat Palippu untuk melakukan mekanisasi pertanaman dan perluasan lahan untuk menanam nenas,” ujarnya.
Bahtiar menyebut potensi pasar nenas ini cukup luas. Bahkan, Negara Tiongkok yang memiliki penduduk 1,4 miliar jiwa dengan budaya makan nenas menjadi potensi pasar yang besar.
“Jika dalam setahun setiap penduduk Tiongkok makan Nenas 1 buah saja, maka akan terbuka pasar Nenas sebanyak 1,4 miliar buah Nenas dalam setahun,” katanya.
Ia pun melanjutkan, bahwa potensi pasar itu harus dumanfaatkan. Tentu saja dengan mekanisasi pertanaman dan perluasan lahan sehingga ada jaminan suplay kepada Pengusaha di Tiongkok.
“Untuk mendukung mekanisasi pertanaman dan perluasan lahan ini, Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan menyiapkan bantuan permodalan berupa Kredit Usaha Rakyak (KUR) agar petani kita tidak terkendala dari segi permodalan, ” jelasnya.
“Jadi tidak ada alasan bagi petani untuk tidak bisa berusaha, karena selain membuka potensi pasar, Pemprov juga membantu permodalan dengan skema KUR yang tentu saja bunganya kecil,” tegasnya.
Sementara Bupati Wajo, Amran Mahmud mengapresiasi langkah Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan ini dalam mengembangkan sejumlah komoditas di Kabupaten Wajo ini.
Dia menyebutkan dalam kunjungan sebelumnya ke daerah ini, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan melakukan penanaman cabe dan nenas di kawasan Pondok Pesantren As’adiyah di Macanang dan Desa Lowa. Bahkan di Desa Lowa telah dua kali melakukan penanaman dan panen cabe.
“Tentu perhatian besar Bapak Penjabat Gubernur ini harus kita apresiasi dan betul-betul dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani kita,” ucapnya.
Terkait upaya mengembalikan kejayaan Desa Palippu sebagai penghasil nenas terbesar, Politisi PAN ini mendorong agar pemerintah desa dan masyarakat Palippu memanfaatkan peluang yang ditawarkan Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Wajo mengapresiasi upaya Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan untuk mengembalikan kejayaan Desa Palippu di masa lalu sebagai penghasil nenas terbesar dengan kualitas terbaik di Sulsel. Harapannya tentu saja upaya tersebut berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (APJ)