
NAMROLE, EDELWEISNEWS COM – Bentrok guru honorer SMAN 9 Buru Selatan terjadi Sabtu, (7/9/2019).
Informasi yang diterima Edelweisnews.com dari guru honorer yang sudah diberhentikan bercerita terkait kronologis kejadian. Pagi hari itu, para guru honorer sudah tiba di sekolah. Tiba- tiba Kepala SMA 9, Abubakar Soamole masuk dan menyuruh pegawai (guru honorer) keluar dari dalam sekolah.
“Saat itu kepala sekolah langsung memerintahkan guru honorer keluar dari sekolah. Dan berkata, bahwa kalian saya pecat,” tutur salah satu guru honorer mengutip pernyataan Kepala SMA Buru Selatan.
Setelah kejadian tersebut, lanjut guru honorer tadi, mereka mendatangi Kepsek SMAN 9 Buru Selatan guna menanyakan alasan pemecatan 3 guru honorer yang ada di sekolah tersebut.
Namun, tak ada penjelasan dari kepsek, malah kepada dia mengatakan bahwa semua sudah jelas.

Para guru honorer ini menutut haknya. Karena selama ini mereka juga sudah banyak berbuat dan memperjuangkan nasib sekolah. Namun terkesan kepsek tak pernah mengangap perjuangan guru honorer, semua guru honorer dimata kepsek salah,l.
“Sementara istri kepsek yang sama sekali tidak pernah menjalankan tugas sebagai guru tidak pernah disalahkan oleh kepsek. Anehnya lagi, istri kepsek yang belum lama menjadi honorer di sekolah, tiba – tiba lolos menjadi pegawai kontrak propinsi,” protes salah satu guru honorer.
Sejumlah orang tua murid menyayangkan kejadian tersebut. Mereka berharap, pemerintah kabupaten maupun Provinsi Maluku memperhatikan nasib para guru dan siswa ketika 3 guru honorer tersebut diberhentikan.
Adapun guru honorer yang diberhentikan yakni, Nurbaya, S.Pd (guru matematika), Ani Buton, S.Pd (guru biologi) dan Ahyar Buton, S.Pd (guru agama)
Penulis : Abrizam Buto n
Editor. : Jesi Heny
Abas Buton S. Sos