
Hasniati SS MAg, juara 1 Penyuluh Agama Islam AWARD tingkat provinsi tahun 2024 kategori Pemberdayaan Ekonomi Umat
MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Hasniati, SS, MAg, Penyuluh Agama Islam di Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan berhasil menyabet juara 1 Penyuluh Agama Islam (PAI) Award tingkat provinsi tahun 2024 kategori untuk kategori Pemberdayaan Ekonomi Umat.
Sebelumnya Hasniati juga menjadi juara 1 penyuluh teladan tingkat Provinsi pada 2021 lalu.
Prestasi yang ditorehkan ini tak lepas dari kegigihannya membina pemberdayaan ekonomi umat di bawah naungan UMKM Khadijah Al Kubra.
Hasniati bukan hanya piawai sebagai seorang Dai’ah/Mubalighah, tapi 3 tahun terakhir penyuluh Kemenang Makassar ini aktif mendampingi UMKM. Lulusan UIN Alauddin Makassar ini berhasil memberdayakan ibu-ibu pengajian menjadi lebih produktif melalui bisnis rumah tangga.
“Pada prinsipnya Penyuluh Agama Islam itu memiliki 4 tugas dan fungsi utama. Yaitu fungsi informasi, edukasi, konsultasi dan advokasi. Makanya penyuluh tidak terbatas hanya pada bimbingan agama semata, namun juga berperan pada peningkatan ekonomi anggota majelis taklim melalui pemberdayaan Ekonomi Umat,” ujarnya, Sabtu (8/6/2024) sebagaimana dikutip dari Tribun Timur.
Lanjutnya, ilmu bisnis yang dimilikinya berasal dari pengalaman sebagai seorang yang pernah terjun di dunia bisnis.
“Peluang bisnis saat ini sangat menjanjikan dengan modal usaha tanpa bunga yang bisa diperoleh dengan mudah melalui peran penyuluh agama,” terangnya.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan sosial media, ibu dua putra dan dua putri berhasil mengubah persepsi banyak orang bahwa penyuluh agama hanya banyak berteori tanpa memberi solusi.
Dia juga berpendapat, ibu-ibu majelis taklim seyogyanya bukan hanya bisa mengeja ayat suci, akan tetapi juga mampu merealisasi pesan hikmah yang mendalam dari apa yang di bacanya.
Hasni, panggilan akrabnya mencontohkan, para anggota Majelis Taklim Khadijah Al Kubra kini sangat bersemangat dan termotivasi dalam menjalankan usaha mereka. Bisnisnya pun macam-macam dari berjualan makanan, pakaian dan produk home industri lainnya.
“Hari–harinya meraka sekarang dihiasi obrolan bisnis, money and money. Bukan lagi gosip, ghibah atau pembicaraan lain yang tidak ada manfaatnya,” bebernya.
Alumni Pondok Pesantren al-Junaidiyah Biru Kabupaten Bone ini membocorkan trik agar ide-idenya bisa diterima masyarakat, khususnya ibu-ibu pengajian.
“Low profile. Murah senyum kepada siapa saja, bergaul dengan semua strata sosial dan menghargai pendapat orang lain,” ujar mahasiswi S3 Ilmu Alqur’an dan Tafsir ini. (*)
Editor : Jesi Heny