Dari Workshop Kelas Menulis, Setiap Orang Berpotensi Menerbitkan Buku

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Setiap orang punya potensi dan kisah untuk ditulis. Bahkan kisah-kisah itu layak untuk diterbitkan. Demikian yang mengemuka dalam Workshop Kelas Menulis Buku, yang diadakan di Rumah Kajang, Taman Wisata Budaya Benteng Somba Opu, Kota Makassar, Sabtu (28 September 2024).

Kelas menulis kreatif ini menampilkan penulis dan editor buku, Rusdin Tompo, sebagai pemateri, dan Dr Sarwinah, S.Pd, M.Pd, Kepala SD Negeri Sudirman 4, sebagai sharing partner. Peserta terdiri dari guru, pustakawan, mahasiswa dan pelajar.

Sesi kelas menulis ini dibuka dengan curah pendapat. Meski sebagian peserta ada yang sudah berpengalaman menerbitkan buku, dan menulis jurnal, tapi kebanyakan dari mereka belum punya buku solo.

Peserta juga mengungkapkan berbagai kendala mereka dalam menulis. Ada yang terkendala setelah mengalami kecelakaan dan kedukaan. Ada yang sulit mengatur waktu untuk menulis. Ada pula yang sulit memulai tulisan, mengungkap apa yang mau diceritakan, dan lain-lain.

Tak sedikit dari mereka yang sudah menulis tapi ragu untuk dipublikasikan. Yang lain, tidak tahu bagaimana mengakses penerbit. Sebaliknya, ada yang memotivasi diri sendiri bahwa kalau orang lain bisa, maka dia pun pasti bisa.

Dr Sarwinah berpengalaman mengajak sejumlah guru menulis dan menerbitkan buku. Kadang dia ajak peserta traveling bersama, lalu mereka kemudian menuangkan pengalaman jalan-jalan tersebut sesuai sudut pandangnya.

Kegiatan yang diadakan oleh komunitas Penulis Kreatif Indonesia (PENITI) ini berlangsung santai dan interaktif. Kedua pemateri berbagi pengalaman terkait kepenulisan dan banyak memberikan motivasi kepada peserta.

Materinya seputar cara menemukan ide tulisan, memulai tulisan, mengembangkan tulisan, hingga menentukan target pembaca. Peserta diajak membuat outline dan mind map sebagai rencana penulisan bukunya. Juga diberi gambaran bagaimana model atau sistem penerbitan buku yang mereka bisa lakukan.

Rusdin Tompo, yang dikenal sebagai Koordinator Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA Provinsi Sulawesi Selatan, pada workshop ini berbagi pengalaman menulis biografi. Dia berpengalaman menjadi editor dan sudah menulis sejumlah tokoh dan pejabat. Sosok selevel wali kota, Ketua DPRD, profesor, bahkan jenderal, pernah ditulisnya.

Di akhir sesi, sebagai rencana tindak lanjut, sejumlah peserta memperlihatkan rancangan buku yang akan ditulisnya. Ada yang akan menulis buku kumpulan cerpen. Ada yang berencana menulis buku kumpulan puisi. Ada pula yang akan menulis pengalamannya menjadi guru di pulau-pulau terpencil. Ada yang mau menulis kisah orangtuanya. Bahkan ada yang mau menulis tentang filsafat.

Para peserta kelas menulis kreatif ini memperoleh fasilitas berupa buku dan sertifikat, serta mentoring selama penulisan buku. Mereka berencana akan meluncurkan buku solo hasil workshop menulis kreatif secara bersama-sama pada tahun ini. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Makassar Olahraga SULSEL

Berkenalan dengan Kholbia dan Dita, Pebulu Tangkis Cilik Murid SD Negeri Borong, Makassar

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Kholbia dan Dita, keduanya murid kelas 4A SD Negeri Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Di sekolahnya yang berada di Jalan Borong Raya Nomor 8, kedua anak ini bermain dan bersenda gurau, layaknya anak-anak seusianya. Siapa nyana, Kholbia dan Dita punya potensi sebagai pemain bulu tangkis andal di masa mendatang. Bulu tangkis merupakan […]

Read more
Bulukumba SULSEL

SSB Batugarumbing Tantang Teror, Pemuda Bontonyeleng Menolak Bungkam

BULUKUMBA, EDELWEISNEWS.COM – Teror tak menyurutkan langkah SSB Batugarumbing. Sanggar Seni Budaya desa ini menjadi sasaran setelah lantang menyeret isu “Desa Tanpa Solusi, Pemuda Bontonyeleng Merespon Agustus Tanpa Dana Desa.” Di balik perayaan dan gegap gempita Agustus, ada luka yang dibiarkan menganga: pemuda yang menuntut transparansi justru dibungkam dengan cara licik. Mereka diserang bukan lewat […]

Read more
Bulukumba SULSEL

Desa Tanpa Solusi, Pemuda Bontonyeleng Merespon Agustus Tanpa Dana Desa

BULUKUMBA, EDELWEISNEWS.COM – Di tengah gegap gempita kemerdekaan yang seharusnya dirayakan dengan semarak, Desa Bontonyeleng, Kabupaten Bulukumba, justru terperosok dalam kegelapan. Tidak ada kegiatan 17 Agustus, tidak ada dukungan bagi pemuda, dan yang tersisa hanyalah kecewa yang menggumpal. Sanggar Seni Budaya Batugarumbing (SSB) berdiri di barisan depan menyuarakan keresahan. Ketua umum mereka, Muh. Alif Dermawan, […]

Read more