MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – “Sukkurukki nakimammuji mange ri Karaeng Allahu Subahanu Wata’ala, nasabak lanri nasareta panngellai na kikkulle haderek ri anne tampaka poro ampiukrangi Ma’udu’na Nabbita Muhammad SAW. Siagang silompoang pappalak tarima kasikku mange ri katte ngaseng niaka haderek poro ansuas-suarri anne Ma’udu’na Nabbita Muhammad SAW.”
Demikian kalimat pembuka dari Muh. Dafa Al-fandi dalam bahasa Makassar, saat menjadi master of ceremony (MC) Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabbiul Awal 1446 H, di SD Inpres Cilallang, Kecamatan Rappocini, Selasa (1 Oktober 2024).
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, bertema “Meneladani Rasulullah SAW, Mencintai Al-Qur’an” itu diadakan di Aula UPT SPF SD Inpres Cilallang, Jalan Cilallang Jaya, Kota Makassar.
Dafa bersama Zahra Qanitah menjadi MC. Kedua murid kelas 6B itu terdengar selaras memandu acara. Vokal keduanya jelas saat menyampaikan susunan acara. Zahra menyampaikan dalam bahasa Indonesia, sementara Dafa dalam bahasa Makassar yang fasih.
Kepala UPT SPF SD Inpres Cilallang Dra Hj Hasniah mengatakan, kalau dalam acara ini MC berbahasa daerah itu karena sekolahnya mengembangkan inovasi PUSAKA. PUSAKA merupakan akronim dari pelestarian budaya, bahasa, keaksaraan, dan sastra daerah.
Hasniah mengucapkan terima kasih kepada ibu-ibu, orangtua siswa, karena sudah partisipasi dan berkontribusi dalam peringatan Maulid ini. Disampaikan bahwa bakul maulid yang diberikan dengan ikhlas semoga mendapat pahala.
Tak lupa, Hasniah mengucapkan terima kasih kepada guru-guru kelas, guru bidang studi, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan murid-murid atas dukungan dan kerjasamanya sehingga acara Maulid dapat terlaksana.
Ustadz Jamaluddin Al-Islami, S.Pd.I, dalam ceramahnya menjelaskan, ada beberapa hikmah yang bisa dipetik ketika memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Salah satu hikmahnya, yakni membuat kita semakin cinta kepada Rasulullah.
Kegiatan seperti ini juga membuat terbangunnya kerja sama antara orangtua dan guru. Bahkan kalau ada paguyuban orangtua siswa, maka akan semakin mempererat kolaborasi antar orangtua dengan sekolah.
Kepada anak-anak yang sholeh dan sholeha, kata ustaz, jika kita mencintai Nabi maka harus menghormati orangtua dan memuliakan guru.
Ditekankan bahwa kalau kita cinta dan sayang kepada Nabi Muhammad SAW maka perbanyak bersholawat dan contohi akhlaknya Nabi.
Rusdin Tompo selaku pendamping inovasi PUSAKA mengapresiasi penerapan bahasa daerah dan aksara lontarak di SD Inpres Cilallang. Dia kemudian mengutip tulisan dalam buku Prof Aminuddin Salle, terkait nilai-nilai atau pappasang yang bisa pula diterapkan di sekolah, yaitu CLBK.
CLBK merupakan singkatan dari C, caradde atau pintar/cerdas. L, lambusu, jujur dan punya komitmen. B, berani, punya kesejatian diri, dan bertanggung jawab. Sedangkan K, kalumannyang, maksudnya memiliki kekayaan batin dan kelapangan hati.
Peringatan Maulid Nabi ini dihadiri oleh Ketua Komite Sekolah, Babinsa, media, dan beberapa guru dari sekolah lain, seperti SDN Rappocini, yang berada satu kompleks dengan SD Inpres Cilallang. Orangtua siswa, guru-guru dan murid-murid SD Inpres Cilallang terlihat antusias mengiikuti acara.
Selama acara, tamu dan hadirin disuguhi lagu dan tari yang bernuansa islami. (*)