MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Konsorsium Pemuda Sulsel 08 (KPS08) menggelar Focus Group Discussion atau FGD. Diskusi publik itu mengambil tema “Dari Sulsel, membumikan RM. Margono Djojohadikoesoemo sebagai Pahlawan Nasional”.
Dalam diskusi itu, Syamsul Bahri Majjaga menyampaikan kepada khalayak, bahwa ada seorang tokoh bangsa yang semestinya menjadi perhatian bagi negara untuk dianugerahi gelar pahlawan nasional.
“RM. Margono Djojohadikoesoemo adalah salah satu tokoh bangsa yang sudah semestinya dianugerahi pahlawan nasional, mengingat jasa-jasa dari beliau cukup besar untuk bangsa ini,” ujar Syamsul Bahri Majjaga. Kamis (7/11/2024).
Zul Majjaga mengurai bahwa RM. Margono di masa persiapan kemerdekaan Indonesia terlibat aktif dalam persiapan kemerdekaan, bahkan setelah kemerdekaan dia diangkat sebagai dewan pertimbangan agung Presiden pertama RI Soekarno.
Selanjutnya melalui usulannya untuk menyelamatkan ekonomi pasca kemerdekaan, RM Margono membentuk Bank Negara Indonesia (BNI) dan menjadi direktur utama pertama pada bank tersebut.
“Jadi jika kita melihat jejak kisah yang telah diukir bapak RM Margiono untuk republik ini, kami berkesimpulan jika selama ini negara telah berlaku tidak adil kepada beliau,” Kata Zul Majjaga
FGD tersebut digelar dalam rangka peringatan hari pahlawan nasional lusa mendatang (10/11). Hadir sebagai narasumber Illank Radjab, Wakil ketua presidium KPS08 dan Ilhamzah sekertaris wilayah KPS08 Sulawesi Selatan.
Dalam kesempatan yang sama Ilhamzah selaku sekertaris wilayah KPS08 mengatakan bahwa diskusi ini adalah awal bagi gerakan pemuda di wilayah Sulawesi Selatan untuk bersama sama mengawal agenda ini sampai tuntas.
“Jadi menjelang Hari Pahlawan 10 November, sengaja kami lakukan diskusi sebagai pemantik awal untuk mengingatkan negara ini jika dimasa lalu Indonesia mempunyai tokoh republik yang legasinya sampai saat ini di nikmati oleh masyarakat Indonesia,” Kata Ilhamzah
Dia menambahkan melalui KPS 08 akan terus menyuarakan dan konsisten untuk mengawal dengan berbagai kegiatan termasuk menggelar seminar akademik di seluruh wilayah Indonesia terkhusus di wilayah Sulawesi agar kelak RM.Margono Djojohadikoesoemo dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh negara.
Disisi lain untuk penguatan agenda ini, Illank Radjab selaku wakil ketua presidium KPS08 menyampaikan bahwa kedepan akan menggalang dukungan secara resmi kepada para pimpinan kampus serta pimpinan organisasi masyarakat (ormas) pun kepada para kelompok organisasi mahasiswa sebagai bentuk penguatan kepada pemerintah.
“Insya Allah, banyak pihak yang akan terlibat aktif untuk mendorong agenda ini, tentu akan dimulai dengan berbagai seminar akademik yang melibatkan banyak pihak, dan itu sedang kita susun bersama, termasuk melibatkan para pimpinan perguruan tinggi untuk menggalang dukungan,” ungkap Illank Radjab yang juga mantan Presiden Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia.
Salah satu perwakilan Pemuda Panca Marga Sulsel, Umar Hankam yang menghadiri FGD menyampaikan dukungannya atas gerakan yang dilakukan oleh KPS08.
“Selaku bagian dari Pemuda Panca Marga, kami mensupport apa yang menjadi agenda KPS08 untuk mengawal penuh agar RM. Margono bisa di anugerahi gelar pahlawan nasional,” ungkap Umar
Raden Mas (RM) Margono Djojohadikoesoemo adalah pendiri sekaligus direktur utama pertama Bank Negara Indonesia atau BNI, dia juga merupakan kakek dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Itikad baik KPS08 itu mendapatkan dukungan dari organisasi keluarga pejuang kemerdekaan Indonesia di Sulawesi Selatan.
Umar Hankam salah satu pengurus Pemuda Panca Marga (PPM) Bidang Hubungan Masyarakat PPM Sulsel mengatakan, gelar pahlawan nasional yang diusulkan KPS08 kepada Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo sangatlah tepat.
“Kami sangat mendukung langkah KPS08 untuk menyematkan gelar pahlawan nasional kepada Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo,” tutur Pengurus Daerah PPM Sulsel itu dalam FGD yang digelar KPS08 di Makassar.
“Bila perlu secara kelembagaan akan menyampaikan ke DPP PPM di Jakarta untuk mendukung langkah Pengurus KPS08 Wilayah Sulawesi Selatan,” imbuh Umar Hankam.