Pasar Sore Ngobr(a)ol Indonesia Darurat Tambang di Rumah Buku

JAWA TIMUR, EDELWEISNEWS.COM -.Sabtu, 19 Juli 2025 mengantarkan kawan Rumah Buku untuk mengobr(a)ol tentang Indonesia Darurat Tambang. Menelusuri jejak digital tumbuh kembangnya tambang di Indonesia. Tak terkecuali PT. Huadi yang ada di Bantaeng.

Seminggu yang lalu pada Malam Bercerita kami telah mengobrolkan bagaimana kerja tambang. Melihat dari kacamata perempuan. Menyoal tentang seorang buruh yang kena PHK. Berbuntut pada limbah keserakahan penguasa dan pemilik modal. Daerah yang awalnya hijau berubah jadi gersang dengan hadirnya tambang dan itu bisa dilihat pada beberapa daerah yang terdapat tambang.

Kajian tambang mengisahkan pilu. Pencemaran lingkungan dan darurat polusi mengakibatkan kematian ruang hidup. Penduduk sekitar tambang hanya mendapatkan limbah tanpa solusi. Kerakusan manusia menjadi salah satu perangkat yang digunakan untuk membuat masyarakat sekitar menghamba pada seutas janji.

Melisa menuturkan bahasa sederhana dengan tambang yang telah mengobralkan dirinya sebagai ruang pendapatan untuk hidup di atas penderitaan. Perempuan di sini berperan penting untuk menentukan peranan tambang. Kebutuhan air bersih untuk menyambung hidup sebagai perempuan adalah kepastian ruang hidup untuk menghidupi. Mengalirkan dan menyalakan kompor agar dapur tetap berasap, tetapi bukan asap tambang. Tuturnya dengan penuh rasa geram.

Rizal salah satu orang yang berlatar belakang Bantaeng memberikan informasi tentang PT. Huadi. Menyisir wacana maritim yang tak tersampaikan melalui digital. Orang-orang atau para buruh sedang menutup akses tambang dan itu sudah berjalan hingga semuanya menuai titik terang. Tak terbayangkan jika ruang hidup masyarakat Bantaeng dibarter dengan kehampaan. PT. Huadi dapat untungnya sedangkan masyarakat dapat susahnya. Ucap Rizal disela obrol(a)on berlangsung di Lapangan Tulungrejo, Pare, Kediri, Jawa Timur.

Saat ini yang perlu dilihat adalah bagaimana cara kerja tambang. Apakah tambang menguntungkan atau mementingkan. Faktanya PT. Huadi telah membuat satu penampilan darurat tambang. Bisa teman-teman lihat dan bayangkan saat melewati ruas jalan poros daerah tambang PT. Huadi. Bagaimana polusi dan ruang hidup itu mulai menipis.

“Kedepannya kami berharap informasi lebih baik dari tambang-tambang yang ada. Berharap tak ada lagi PHK sepihak dan kecelakaan kerja yang ditutupi dengan dalih kepentingan,” tutup Sakkir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jawa Timur

18 Tahun ‘Rumah Anak Bangsa”: Sebuah Revolusi Bahasa di Jantung Kampung Inggris

PARE, JAWA TIMUR, EDELWEISNEWS.COM — Di sebuah desa kecil yang lebih dikenal Kampung Inggris daripada Tulungrejo. Sebuah transformasi senyap tengah berlangsung di bawah rindang bambu (23 Juli 2025). Selama 18 tahun terakhir, sebuah inisiatif akar rumput yang bersahaja bernama Rumah Anak Bangsa telah memimpin pemberontakan budaya—bukan dengan slogan atau senjata, melainkan dengan kata-kata. Ini bukan […]

Read more
Jawa Timur

Cicilan Huruf #4: Menjala Kunang-Kunang di Pasar Senja, Pare, Kediri, Jawa Timur

JAWA TIMUR, EDELWEISNEWS.COM – Sabtu, 5 Juli 2025 mempertemukan zine diantara rasa penasaran. Memperkenalkan bahwa zine adalah project untuk mencatat keabadian. Tak pelak zine sebagai pecahan dari kotak-kotak kebisingan. Hadirnya cukup memberi kebebasan untuk orang-orang menyampaikan ceritanya melalu tulisan, poster, artwork, dan banyak hal. Sore tadi, beberapa teman-teman Cicilan Huruf masih meraba zine dengan sebuah […]

Read more
Jawa Timur Seni

Cicilan Huruf : Jose Kecil Dalam Dirimu dan Cerita Lainnya di Pare, Kediri, Jawa Timur

JAWA TIMUR, EDELWEISNEWS.COM – Sabtu, 28 Juni 2025 Kampung Inggris, Pare, Kediri, Jawa Timur. Laju sepeda melambat pelan. Para student dari beberapa kursusan mulai memadati Pasar Senja, Lapangan Tulungrejo. Mengobrol tentang pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan berbahasa agar tidak kapok dengan vocab dan tenses. Pasar Senja selalu padat saat di akhir pekan. Seolah menjadi lautan […]

Read more