
SIDRAP, EDELWEISNEWS.COM – Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia kembali menegaskan pentingnya peran Generasi Z dalam menjaga dan mengamalkan Empat Pilar Kebangsaan melalui kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.
Dalam kegiatan tersebut, disampaikan bahwa generasi muda, khususnya Generasi Z, memiliki posisi strategis sebagai agen perubahan yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika ke dalam kehidupan modern.
Dengan kemampuan adaptasi teknologi yang tinggi, Generasi Z dinilai mampu memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan kebangsaan, memperkuat toleransi, serta melawan
narasi yang memecah belah. Mereka juga diharapkan menjadi pelopor dalam mengamalkan nilai Pancasila, seperti musyawarah dan gotong royong di lingkungan komunitas mereka.
Namun, tantangan yang dihadapi Generasi Z juga tidak ringan. Arus informasi yang berlebihan melalui internet membuat mereka rentan terhadap hoaks dan konten negatif yang bertentangan dengan nilai kebangsaan.
Selain itu, kurangnya pemahaman mendalam terhadap sejarah dan filosofi Empat Pilar, serta kecenderungan pola hidup individualistis di era digital, kerap menjadi
hambatan dalam menumbuhkan rasa persatuan dan kebersamaan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, MPR RI menekankan pentingnya edukasi yang relevan dan kreatif. Edukasi berbasis teknologi, seperti aplikasi, game edukatif, hingga konten digital interaktif, dapat menjadi sarana menarik untuk menyampaikan nilai-nilai Empat Pilar kepada generasi muda.
Kampanye kreatif di media sosial juga dianggap efektif dalam menumbuhkan
kecintaan terhadap tanah air.
Dalam kesempatan itu, Andi Muh Ihsan menyampaikan sejumlah rekomendasi. Pertama, pendidikan harus berbasis kontekstual dengan metode pembelajaran interaktif, agar nilai Empat Pilar terasa nyata dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, pemanfaatan teknologi digital harus lebih masif melalui aplikasi, konten kreatif, dan keterlibatan tokoh publik atau influencer yang dekat dengan anak muda.
Ketiga, Generasi Z harus diberi ruang partisipasi lebih luas dalam kegiatan
kebangsaan, mulai dari kampanye toleransi hingga forum dialog lintas budaya.
Selain itu, diperlukan pula penguatan literasi media agar Generasi Z tidak mudah terprovokasi oleh berita hoaks maupun konten negatif.
MPR RI juga mendorong adanya apresiasi bagi inisiatif positif anak muda yang aktif menyuarakan nilai kebangsaan, misalnya melalui penghargaan, kompetisi kreatif, atau pengakuan publik.
Melalui kegiatan Sosialisasi Empat Pilar ini, MPR RI berharap Generasi Z tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga motor penggerak masa depan bangsa yang kokoh dalam menjaga persatuan, demokrasi dan nilai luhur kebangsaan. (*)