
MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Operasi Sikat Lipu 2025 yang digelar selama 20 hari oleh Kepolisian Daerah ( Polda) Sulawesi Selatan melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) mencatat hasil signifikan.
Operasi yang dilaksanakan sejak 27 Agustus hingga 15 September 2025 tersebut berhasil mengungkap 290 kasus kriminal dengan 411 tersangka diamankan.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto menyebutkan, operasi ini sukses memenuhi seluruh target yang ditetapkan. Dari 115 target operasi, semuanya tercapai 100 persen. Selain itu, ada tambahan 296 tersangka, sehingga total keseluruhan menjadi 411 orang.
“Dari 411 tersangka, 392 orang berusia dewasa dan 19 masih di bawah umur. Barang bukti yang kami amankan cukup bervariasi. Satu unit bajaj, sembilan motor, 14 ponsel, lima laptop, busur panah, kunci letter T, hingga besi baja,” terang Didik saat konferensi pers di Mapolda Sulsel, Rabu (17/9/2025).

Kombes Didik Supranoto menekankan, bahwa keberhasilan operasi yang dilakukan sebagai bukti keseriusan kepolisian dalam menekan angka kriminalitas. Dan wujud komitmen menjaga keamanan, terutama dari kejahatan jalanan yang kerap meresahkan warga.
Sementara Direktur Kriminal Umum Polda Sulsel, Kombes Pol Setiadi Sulaksono, menuturkan sejumlah kasus menonjol yang terbongkar dalam operasi ini. Salah satunya adalah kasus pembobolan ATM di gedung DPRD Kota Makassar pada 29 Agustus lalu.

“Sepuluh tersangka kami tangkap. Mereka menggunakan mesin gurinda untuk merusak mesin ATM, lalu kabur membawa uang ke Malino untuk dibagi-bagi,” ungkap Setiadi.
Selain itu, polisi juga membongkar kasus hipnotis dengan modus tak biasa. Pelaku menipu korban menggunakan batu merah delima yang disebut-sebut memiliki kekuatan gaib.
“Korban dibuat percaya hingga menyerahkan uang. Dari kasus ini, dua tersangka berhasil kami amankan di kawasan Sudiang,” jelasnya.
Lanjut Setiadi, kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) juga masih mendominasi, banyak pelaku memanfaatkan kelalaian pemilik motor.
“Korban sering tidak menggunakan kunci ganda atau kunci stang. Pelaku cukup memakai kunci letter T. Kalau dulu mereka beroperasi berkelompok, sekarang lebih sering bergerak sendiri,” katanya.
Dalam rilis tersebut, polisi menghadirkan tersangka dari berbagai wilayah di Makassar Raya. Polda Sulsel 7 orang, Polrestabes Makassar 14 orang, Polres Pelabuhan Makassar 3 orang, Polres Gowa 7 orang dan
Polres Maros 2 orang.
Setiadi menegaskan, capaian ini merupakan hasil koordinasi yang baik antara aparat di tingkat polres hingga polsek.
“Anggota di lapangan mampu bergerak cepat menindak laporan masyarakat. Ini bukti koordinasi berjalan efektif,” ujarnya. (*)