MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah, mengungkapkan, Pemprov Sulsel saat ini memberikan kemudahan bagi semua pengusaha dan eksportir. Alasannya, jika ingin mendorong pertumbuhan ekonomi, maka semua stakeholder tidak boleh berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus bersinergi.
“Tidak boleh lagi seluruh stakeholder untuk jalan sendiri-sendiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulsel,” kata Nurdin Abdullah pada acara bertajuk Sulawesi Selatan untuk Dunia, yang diselenggarakan di Gammara Hotel, Senin (16/12).
Gubernur Sulsel menyampaikan, dibawah kepemimpinan Ir. Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia, betul-betul disarankan agar pemerintah berpihak kepada seluruh pengusaha. Olehnya itu, Pemprov Sulsel dibawah kepemimpinannya, terus memberikan kemudahan bagi seluruh pengusaha dan eksportir, yang menjadi tanggung jawab Pemprov Sulsel.
“Kami di Sulsel mendorong untuk menyederhanakan seluruh regulasi kepada seluruh pengusaha,” ungkapnya.
Selain reformasi birokrasi, dibawah kepemimpinan Nurdin Abdullah, Sulsel sudah berhasil melakukan direct call dengan waktu tempuh yang sangat efektif dan cepat. Sulsel juga berhasil melakukan ekspor nikel dan sumber daya alam dari 24 kabupaten kota se-Sulsel.
“Selama ini, eksportir bergantung pada Jakarta dan Surabaya, dan kita saat ini Alhamdulillah sudah direct call, hanya satu setengah hari. Dan soal izin-izin hanya hitungan menit selesai,” beber mantan Sekjen Apkasi Indonesia ini.
Sementara, Kakanwil Bea Cukai Sulawesi, Parjiya, mengaku, sesuai arahan Bapak Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo, untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel. Pihaknya memberikan support yang sangat besar kepada eksportir, mengingat pertumbuhan ekonomi Sulsel di atas pertumbuhan ekonomi nasional, dengan angka 7,2 persen.
Menurut Parjiya, peran dan kerja keras seluruh importir, eksportir, dan seluruh pengusaha saat ini, berhasil mengantarkan Sulsel menjadi daerah dengan direct call yang efektif dan efisien. “Seluruh importir, eksportir dan seluruh pengusaha. Ini semua berdampak pada perkembangan ekonomi di Sulsel, tapi komoditi yang kita ekspor masih bersifat mentah,” pungkasnya.
Turut hadir, Kakanwil Bea Cukai Sulawesi, Kepala Pelayanan Bea Cukai Makassar, Sekda Kota Makassar, Kadis Perdagangan Pemprov Sulsel, dan seluruh stakeholder lingkup Pemprov dan Pemkot Makassar, serta seluruh gabungan eksportir dan importir Indonesia. (hum)
Editor : Jesi Heny