MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan tanggung jawab negara. Hal tersebut yang mendasari Pemkot Makassar membentuk Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) pada tahun 2003.
Hal tersebut diungkapkan Kepala DPPPA Kota Makasar Tenri A. Palallo saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (12/2/2020). “Dinas ini telah melakukan berbagai upaya terkait pemberdayaan dan perlindungan anak. Tentu saja pemberdayaan tersebut bertumpu pada peningkatan kapasitas perempuan. Tujuannya jelas, agar perempuan bisa lebih berperan aktif dalam pembangunan di semua bidang kehidupan,” kata Tenri.
Makanya kian banyak perempuan yang berkarir dan bekerja dengan kemampuan sendiri. “Sebab mereka sudah percaya diri untuk mengembangkan kemampuan atau profesinya itu. Sekarang ini sudah terstigmakan Perempuan Penggerak Lorong,” tandas mantan Kahumas Pemkot Makassar tersebut.
Dia juga menjelaskan, bahwa perempuan penggerak lorong merupakan salah satu program pemberdayaan perempuan yang berbasis di lorong – lorong. Program ini bertumpu pada perempuan melalui kegiatan yang inovatif dan kreatif, dengan menjadikan lorong sebagai basis pemberdayaan perempuan.
Kegiatan perempuan ada di semua bidang kehidupan. Diharapkan lorong menjadi lingkungan yang produktif, aman dan damai melalui kegiatan pemberdayaan. Dan perempuan sebagai motor penggeraknya.
Katanya, kondisi itulah yang terjadi saat ini di wilayah Pemkot Makassar. Tumbuh menjamur pemberdayaan di berbagai lorong. Bahkan lorong sudah menjelma sebagai lingkungan produktif secara ekonomi, hingga meningkatkan pendapatan warga lorong.
“Selama ini lorong identik kumuh dan sering ada kekacauan. Namun, citra itu diubah menjadi lorong yang produktif dan tertata rapi,” imbuh mantan wartawan Harian Fajar tersebut.
Berbagai program dan inovasi yang terus dikembangkan membawa Pemkot Makassar berhasil meraih tiga 13 penghargaan. Misalnya, tahun 2015, Pemprov Sulsel memberi Penghargaan Akselerasi Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kategori Pratama, tahun 2016, Pemprov Sulsel kembali memberi empat penghargaan, diantaranya, Penghargaan Cakupan Akta Kelahiran, Akses Partisipasi Anak dalam Perencanaan Pembangunan, Komitmen Mewujudkan sekolah Taman Anak dan Puskesmas Taman Anak.
“Pemkot Makassar dinilai sukses dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” pungkas Tenri kepada Edelweisnews.com.
Penulis : Asis Hasan
Editor. : Jesi Heny