Aku

Karya : Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku

‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu

Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Maret 1943

Tak Sepadan

Aku kira:

Beginilah nanti jadinya

Kau kawin, beranak dan berbahagia

Sedang aku mengembara serupa Ahasvéros.

Dikutuk sumpahi Eros

Aku merangkaki dinding buta

Tak satu juga pintu terbuka.

Jadi baik juga kita padamu

Unggunan api ini

Karena kau tidak ‘kan apa apa

Aku terpanggang tinggal rangka.

(Februari 1943)

Taman

Taman punya kita berdua

tak lebar luas, kecil saja

satu tak kehilangan lain dalamnya.

Bagi kau dan aku cukuplah

Taman kembangnya tak berpuluh warna

Padang rumputnya tak berbanding permadani

halus lembut dipijak kaki.

Bagi kita bukan halangan.

Karena

dalam taman punya berdua

Kau kembang, aku kumbang

aku kumbang, kau kembang.

Kecil, penuh surya taman kita

tempat merenggut dari dunia dan ‘nusia

(Maret 1943)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Esai Sajak

Hilang Musnah Punah

Oleh : Akir Muhammad Ada yang hilang dalam ingatanAda yang musnah pada harapanMenaruh rasa pada ketiadaan asaMengeja kata yang telah kehilangan makna Kita telah menjadikan realita mati kisahMenghakimi waktu yang tak semestinya membuat kita berpisahMenunggu lekas, kemudian kembali terhempasMenerka-nerka, terluka Kita menjadi dua manusia yang saling beradu pada bahasa kesunyianKalimat-kalimat hanya sebagai induk pelengkap kesepianKita […]

Read more