Aliyah Mustika Ilham Hadiri Pembukaan Munas JSIT Indonesia 2025

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menghadiri secara resmi Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) VI Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia yang digelar di Hotel Claro, Makassar, Jumat (25/72025).

Kegiatan nasional ini diikuti oleh lebih dari 1.200 peserta dari seluruh Indonesia serta tamu undangan dari berbagai negara.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti dengan sejumlah sambutan dari tokoh nasional, dan pengurus JSIT.

Mewakili Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Aliyah Mustika Ilham dalam momen ini menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kepercayaan JSIT Indonesia yang telah memilih Makassar sebagai lokasi Munas ke-6.

“Atas nama Pemerintah Kota Makassar, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada JSIT Indonesia. Makassar terbuka bagi segala bentuk kolaborasi untuk membangun ekosistem pendidikan Islam yang modern, inovatif, dan inklusif. Selamat datang di Kota Makassar, nikmati kehangatan masyarakat, kuliner, dan keindahan wisata kami,” ujar Aliyah Mustika Ilham.

Aliyah Mustika Ilham juga menegaskan pentingnya inovasi dan sinergi dalam menjawab tantangan dunia pendidikan saat ini, terutama dalam menyongsong generasi emas Indonesia.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dalam sambutannya mengapresiasi peran JSIT dalam memajukan pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman.

“JSIT Indonesia harus terus menjadi pelopor dalam pembelajaran agama Islam yang kuat, melahirkan generasi berkarakter, unggul, dan siap membawa Indonesia menuju kemajuan,” pesan Abdul Mu’ti.

Ketua Umum JSIT Indonesia, Fahmi Zulkarnain, menegaskan bahwa peran sekolah Islam tak boleh berada di pinggiran arus utama pendidikan nasional.

“Dari sekolah-sekolah Islam akan lahir pemimpin negeri yang beriman, berilmu, dan berpikir strategis. Munas ini adalah momentum untuk regenerasi kepemimpinan yang amanah, progresif, dan siap membawa perubahan,” tegas Fahmi.

Turut hadir dalam acara ini, Anggota DPR RI Tamsil Linrung, Wakil Bupati Serang, Banten M. Najib Hamas, serta tokoh pendidikan nasional dan internasional.

Wakil Wali Kota Makassar turut didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman.

Munas VI JSIT Indonesia di Makassar ini menjadi penegasan bahwa sinergi antara dunia pendidikan dan pemerintah daerah sangat penting dalam mewujudkan generasi yang tidak hanya cerdas intelektual, tapi juga matang spiritual dan sosial. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Maros SULSEL

Ketua Umum Pengcab KKI Maros Ikut Jalan Santai dan Beri Penghargaan Atlit Berprestasi

MAROS, EDELWEISNEWS.COM – Dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2025, Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) Khusin Ryu “M” Karatedo Indonesia (KKI) Kabupaten Maros sekaligus Pgs. Kakanminvetcad XIV-16/Maros, Kapten Inf Abdul Hamid, S.Sos., bersama jajarannya mengikuti kegiatan jalan santai serta perlombaan yang digelar oleh Keluarga Besar Pengcab KKI Maros, bertempat di Lapangan […]

Read more
LEGISLATIF Makassar SULSEL

Muchlis Misbah : Sekwan Hadirkan Disiplin dan Nilai Kebangsaan di DPRD Makassar

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Anggota DPRD Kota Makassar, Muchlis Misbah memberikan apresiasi kepada Plt Sekretaris DPRD Makassar, Andi Rahmat Mappatoba atas berbagai perubahan positif yang telah dilakukan di lingkungan sekretariat. Menurutnya, langkah awal berupa penataan area parkir dan pengaspalan halaman kantor menjadi pintu masuk bagi perbaikan yang lebih luas. “Perhatian terhadap hal-hal kecil ternyata berdampak besar […]

Read more
Bulukumba SULSEL

TALKs 2025: SaESA Membuka Jalan Kesadaran Pendidikan di Bulukumba

BULUKUMBA, EDELWEISNEWS.COM – Di sebuah desa di Bulukumba bernama Bontonyeleng, suara bambu yang bergemerisik menjadi saksi lahirnya sebuah gerakan pendidikan alternatif. Sekolah Anak Desa (SaESA) meluncurkan TALKs: meluaskan kesadaran, sebuah forum yang bukan hanya berbicara soal sekolah, melainkan soal masa depan anak-anak desa. Gerakan ini lahir dari kegelisahan. Terlalu banyak anak desa yang merasa pendidikan […]

Read more