Amir Hafid “Rimba”, dari Perupa ke Networking Kebudayaan

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Amir Hafid, yang populer dengan nama Rimba, menggelar Pameran Seni Rupa bertema “Menerjemah Ruang”. Pameran dengan sub tema Budaya Kita adalah Kita ini, mulai Rabu, (28/8/2024) akan berlangsung di Etika Studio, Jalan Tamalate I Kav 8, Kota Makassar hingga Jumat (30/8/2024).

Rimba merupakan penerima Program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX.

Sebagai perupa, Rimba sudah berkarya lebih dari tiga dekade. Pria kelahiran Bone, tahun 1970 ini, merupakan alumni Jurusan Seni Rupa IKIP Ujungpandang, sekarang Universitas Negeri Makassar (UNM).

Kesukaan Rimba pada seni lukis terjadi setelah ia bersentuhan dengan sejumlah mahasiswa IKIP yang tinggal di Jalan Pettarani III, Kota Makassar. Momen yang membelokkan perjalanan hidupnya itu terjadi ketika ia masih duduk di kelas 2 SMA, tahun 1988. Dia mengaku, seperti tersesat di suatu tempat bernama Craton Art Studio.

Regenerasi perupa yang tergabung di Craton Art Studio, kala itu, berada di tangan Rimba. Menariknya, momen itu terjadi ketika dia baru saja dinyatakan lulus dan diterima di Jurusan Seni Rupa IKIP, tahun 1990. Dia bersyukur, teman-temannya juga merespons baik.

Lokasi aktivitas Craton Art Studio, yang semula di Malengkeri Raya, bergeser ke Mangasa, tahun 2007. Pada saat itu, Rimba mulai merenung dan memikirkan untuk mengubah nama Craton Art Studio. Dia mau melakukan pembaruan. Lalu dia mencoba beberapa nama. Pilihannnya jatuh pada Kasumba.  

Sisi filosofisnya, lanjut Rimba, karena Kasumba itu pewarna. Secara fungsional, aktivitasnya sebagai perupa sangat dekat dengan warna. Disitu sebenarnya feel-nya Kasumba. Begitulah awal mula lahirnya Kasumba ini, di tahun 2007.

Tadinya, nama Kasumba ini tidak selalu digunakan. Namun, kata teman-temannya, kalau ada kegiatan, tulis saja Rimba Kasumba. Supaya lebih dikenal.

Kebanggaan pada Kasumba pantas dimiliki. Sebab, Kasumba berhasil menggelar Festival Seni Kampung Mangasa, selama 3 tahun, ditambah sekali acara pra festival (2014).

Di tahun 2015, mereka kemudian menyelenggarakan Festival Seni Kampung Mangasa, yang pertama. Teras rumah warga dipinjam dan disulap untuk mengadakan kegiatan “Art on Street Festival”, dengan tema “Kasumba Masih Berwarna”.

Tahun 2016, Festival Seni Kampung Mangasa II, temanya Rampea Golla Na Kurampaki Kaluku. Tahun 2017, bikin lagi Festival Seni Kampung Mangasa III, Julu Atia ri Mangasa, sebagai temanya.

Rimba punya pergaulan sosial yang luas. Jejaring dan kolaborasi menjadi catatan manis yang ditorehkan Rimba dalam banyak event. “Ngopi Itu Hak Asasi”, “Ini Bukan Festival” dan sederet peristiwa kesenian dan kebudayaan lainnya, dapat dilacak, ada nama Rimba di situ.

Kerja keroyokan dan bergotong royong menjadi jiwa dan semangat Rimba dalam berkesenian. Dia tipe orang yang bisa diajak kerja sama dan nyaman dalam berjejaring dan berkolaborasi. Rimba sejatinya, bukan hanya perupa tapi seorang networking kebudayaan dalam tataran praksis.

Penulis : Rusdin Tompo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Makassar SULSEL

Bappeda Makassar Gelar Monev dan Penyusunan Laporan Berkala Triwulan I Pemkot Makassar

MAKASSAR, EDELWEINEWS.COM – Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar melaksanakan kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Penyusunan Laporan Berkala Triwulan I Pemerintah Kota Makassar, Jumat, 2 Mei 2025 di Ruang Rapat Sipakatau Kantor Balai Kota Makassar. Monitoring dan evaluasi dipimpin Kepala Bappeda Andi Zulkifly Nanda. Kegiatan ini bertujuan untuk menganalisis capaian dan merumuskan rekomendasi perbaikan […]

Read more
Makassar SULSEL

Camat Makassar Hadiri Musrembang RPJMD Kota Makassar tahun 2025 – 2029

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Camat Makassar, Husni Mubarak menghadiri undangan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Kota Makassar tahun 2025-2029 yang digelar di panggung upacara lapangan Karebosi Makassar, Senin (5/5/2025). Musrembang RPJMD Kota Makassar ini dibuka Walikota Makassar Munafri Arifuddin dan dihadiri langsung Gubernur sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman dan seluruh Kepala SKPD se kota Makassar. Dalam […]

Read more
Dinas Perpustakaan Makassar SULSEL

JDL 2025 yang Digelar Dinas Perpustakaan Makassar Berakhir dengan Semangat Literasi yang Tetap Menyala

MAKASSAR, EDELWEISNEWS COM – Jendela Dunia Literasi (JDL) 2025 resmi berakhir dengan beragam kegiatan yang semakin memperkaya wawasan dan pengalaman pengunjung (4 Mei 2025). Kegiatan yang digelar di Benteng Fort Rotterdam hari ketiga ini ditutup dengan semangat literasi yang tetap menyala. Rangkaian kegiatan dimulai dengan edukasi seputar urban farming, khususnya pengenalan tanaman hidroponik yang aplikasinya […]

Read more