Bahas Soal Agrokomplek, Gubernur : Tahun 2021 Maksimalkan Potensi yang Dimiliki Sulsel

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah, memimpin Rapat Kerja Gubernur dan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sulsel, di Hotel Rinra Makassar, Selasa (19/1/2021). Adapun fokus bahasan adalah pemantapan program bidang agrokomplek untuk percepatan pemulihan ekonomi tahun 2021.

Hadir memaparkan rencana programnya di depan gubernur, diantaranya Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel.

Nurdin Abdullah mengatakan, tahun 2021 sebagai tahun untuk memaksimalkan berbagai potensi yang dimiliki Sulsel.

“Ini adalah tahun yang tentu masih sulit bagi kita semua. 2020 telah kita lewati dengan kondisi pandemi yang tidak hanya memporak-porandakan kesehatan kita, tetapi juga menghancurkan ekonomi dunia, nasional bahkan Sulsel,” kata Nurdin Abdullah.

Tahun ini, Pemerintah Sulsel penuh semangat dan optimisme bahwa Sulsel telah teruji dengan berbagai krisis.

“Oleh karena itu saya berharap, hari ini kita akan menyatukan langkah dan visi kita menghadapi kondisi yang demikian sulit ini. Saya kira Sulsel tidak sulit melangkah lebih maju lagi, karena ada beberapa instrumen yang kita miliki yang tentu akan menjadi supporting,” terangnya.

Ia menyampaikan, Sulsel adalah provinsi penyangga pangan. Namun, melihat Pendapatan Asli Daerah (PAD) didominasi dari non-pertanian. Maka opportunity (peluang) masih sangat besar untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian, perikanan dan peternakan.

“Kenapa coba, beberapa masih impor, Bapak Presiden selalu menekankan supaya dorong produksi dari dalam negeri kita untuk mengurangi impor,” ujarnya.

Termasuk misalnya ekspose Dinas Peternakan, gubernur meminta untuk membuat road-map pengembangan peternakan untuk Sulawesi Selatan. Seperti, menciptakan sentra-sentra produksi ternak, termasuk pembukaan akses jalan ke Seko.

Untuk sektor pertanian, mendorong bagaimana buah-buahan lokal bisa mengalahkan kualitas buah impor.

“Kita tidak lagi melawan buah impor tetapi kita bersaing. Kita persembahkan buah-buahan kita lebih berkualitas. Karena buah impor ini sudah perjalanan panjang. Pasti menggunakan bahan yang membuat lebih awet dan sebagainya. Sehingga masyarakat kita jauh lebih sehat dengan mengkonsumsi buah lokal,” terangnya.

Beberapa buah impor bisa dikembangkan di Indonesia, seperti lengkeng. Dinas Pertanian dapat memprogramkan dengan menyiapkan bibit lengkeng ke seluruh Sulsel. Dimana nantinya Sulsel dapat menjadi provinsi produksi lengkeng di Indonesia.

Termasuk juga program-program yang mendukung petani. Misalnya subsidi pupuk yang dikurangi pemerintah pusat. Kemudian, bagaimana Pemerintah Provinsi Sulsel ini bisa mensupport agar pupuk subsidi ini tidak langka.

“Sangat ironi, kita ingin meningkatkan produksi, tetapi pupuk langka. Maka jangan kita selalu menyalahkan pemerintah pusat, subsidi pupuk dikurangi, padahal kita ada APBD. Bagaimana APBD hadir untuk memback-up kekurangan pupuk subsidi ini. Karena ini sangat berarti bagi masyarakat, apalagi sebagian besar adalah petani,” jelasnya.

Untuk sektor perikanan, masyarakat pesisir banyak yang hidup di garis kemiskinan. Solusinya menyelesaikan persoalan armada penangkapannya yang masih sederhana, penguasaan teknologi penangkapan masih rendah.

“Ke depan yang harus kita lakukan adalah perbaharui armada penangkapan mereka dari tradisional ke modern. Alat tangkap modern, masyarakat nelayan kita dibuat melek teknologi,” harapnya.

Pemerintah daerah dapat memanfaatkan PT Industri Kapal Indonesia IKI dengan menghadirkan kapal 17 GT. Selain berbiaya murah, juga daya jangkaunya yang jauh.

Ia menambahkan, selain sebagai birokrat, ia ingin agar Kepala Dinas memiliki jiwa enterpreneur dan berpikir jauh ke depan. Program mereka bukan hanya menghabiskan anggaran saja, tetapi dapat mendatangkan pendapatan asli daerah.

“Tadi saya minta ada beberapa sudah oke, tetapi saya suruh bikin lagi road map. Saya ingin dari tahun ke tahun ada goals yang bisa kita capai,” pungkasnya.

Hadir juga dalam pertemuan ini, Kadis Kehutanan, Kaban BPKAD, Plt. Kaban Bapelitbangda, Dirut Perseroda Sulsel (SCI). Tim TGUPP, Prof. Dr. Marzuki, DEA, Prof. Gagaring dan Prof. Dr. Ir. Lellah Rahim. (*)

Editor : Jesi 1Heny

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Makassar SULSEL

PD Parkir Makassar Lagi Mengkaji Skema Baru Terkait Parkir, Tapi Butuh Masukan, Kajian dan Regulasi

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Persoalan parkir di Makassar kadang menimbulkan konflik antara tukang parkir dan pemilik kendaraan. Pasalnya, kadang biaya parkir yang ditagihkan kepada pemilik kendaraan, nilainya tidak sesuai dengan karcis yang dikeluarkan oleh PD. Parkir Makassar Raya. Seperti beberapa kasus yang terjadi di area parkir yang dikelola oleh PD Parkir. Salah satu cara untuk mengantisipasi […]

Read more
Palopo SULSEL

Tunjukkan Komitmen, Pemprov Sulsel Gelontorkan Dana Rp 3,5 M untuk Pembangunan Lapangan Gaspa dan Dukungan UMKM

PALOPO, EDELWEISNEWS.COM. – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi kerakyatan di daerah. Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, secara resmi menyerahkan dana sebesar Rp 3,5 miliar kepada Pemerintah Kota Palopo. Dana ini dialokasikan untuk dua prioritas utama yakni, pembangunan dan revitalisasi Lapangan Gaspa serta dukungan terhadap […]

Read more
Makassar SULSEL

Wali Kota Munafri Dukung Gerakan Tertib Bahasa di Makassar, Tim Pengawasan Dibentuk

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menunjukkan komitmennya dalam menjaga marwah bahasa Indonesia di ruang publik. Dukungan penuh diberikan terhadap pembentukan Tim Pengawasan Penggunaan Bahasa Indonesia yang digagas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Sulawesi Selatan. Hal itu, ia sampaikan saat menerima audiensi dari Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Sulsel, Toha Machsum di […]

Read more