MAROS,.EDELWEISNEWS.COM – Deputi Projek Manajer PT. Wika, Agung Budiarto menjelaskan kepada Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah, bahwa bangunan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar banyak mengikuti khas dari Sulsel. Mulai dari bentuk atap dan plafonnya mengikuti gelombang air laut. Menurut Agung, kenapa gelombang air laut karena itu merupakan ciri khas orang Sulsel.
“Bentuk plafonnya mengikuti gelombang air laut. Kenapa bentuk atapnya berbentuk gelombang? Karena Makassar kental sekali dengan lautnya,” kata Wahyudin, di Terminal Baru Bandara Internasional Sulhas Makassar, Senin (28/9/2020).
Begitu juga dengan ornamen-ornamen yang ada dalam terminal, kebanyakan mengikuti motif-motif khas daerah di Sulsel. “Ornamen kami mengikuti motif lokasi Sulsel, seperti motif Toraja,” katanya.
Selain itu, ada juga ornamen yang menggunakan kayu dengan motif kapal phinisi yang merupakan kapal khas dari Sulsel juga.
“Kami mengambil juga gambar dari kapal phinisi dan dihiasi dengan kayu-kayu,” tutupnya. (*)