
MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Bencana banjir, angin kencang, dan angin puting beliung yang terjadi di Sulsel berdampak di 17 daerah.
Hingga kemarin dilaporkan, bencana alam menelan dua korban jiwa. Masing-masing satu orang di Kabupaten Barru dan Kabupaten Soppeng.
Data update hingga 12 Januari 2020 dari BPBD Sulsel, tercatat 41 kejadian, berdampak terhadap 5.102 jiwa. Total rumah rusak 5.103 unit, terdiri dari 340 rumah rusak berat, 518 rusak sedang, dan 2.396 rumah rusak ringan.
Sedangkan kerusakan sekolah 15 unit, rumah ibadah 5 unit, sarana kesehatan 6 unit, kantor 8 unit, kios 33 unit, dan sawah 3.205 hektar.
Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah, meminta semua pihak segera bergerak memberikan bantuan. Terutama kebutuhan dasar warga, dan perbaikan bagi rumah yang rusak.
“Terkait banjir dan angin kencang, kita ambil langkah cepat. Kita hadir menyelesaikan persoalan yang terjadi di masyarakat,” kata Nurdin Abdullah, Senin, 13 Januari 2020.
Ia juga menyampaikan rasa duka cita atas korban yang meninggal dunia. “Saya menyampaikan rasa duka yang mendalam,” ucapnya.
Ia meminta agar kabupaten/kota yang terdampak untuk melakukan pendataan dan pencatatan kerusakan rumah warga dan juga fasilitas pemerintah.
Sedangkan secara rinci, beberapa kejadian Minggu, 12 Januari lalu, di Kabupaten Wajo, angin kencang terjadi pada pukul 05.00 Wita di Kecamatan Tanasitolo. Intensitas curah hujan yang tinggi dan angin kencang menyebabkan 1 unit rumah rusak berat. Upaya yang dilakukan Tim TRC BPBD Kabupaten Wajo yakni koordinasi dan assessment dengan pemerintah setempat.
Di Kabupaten Sidrap, banjir terjadi pada pukul 14.45 Wita di Kecamatan Maritengngae, Kecamatan Panca Lautang, Kecamatan Watang Pulu, Kecamatan Dua Pitue, Kecamatan Baranti, Kecamatan Tellu Limpoe. Angin kencang dan hujan deras yang mengguyur wilayah Sidrap selama 3 hari menyebabkan ratusan rumah dan areal persawahan terendam.
Sementara itu, di Kabupaten Maros, terjadi angin puting beliung sekira pukul 06.00 di Kecamatan Maros Baru, Dusun Bugis, Desa Tenrigangkae, Tompobulu, Kecamatan Mandai, Desa Mangeloreng. Penyebab yakni intensitas curah hujan yang tinggi dan angin kencang. Kerusakan dan dampak yang ditimbulkan yakni 7 unit rumah dan 1 unit pabrik pengolahan kayu.
Sekitar 10.30 Wita di Kabupaten Barru terjadi cuaca ekstrem di Desa Balusu, Dusun Buludua. Penyebabnya intensitas curah hujan yang tinggi dan angin kencang. Berdampak pada 121 KK, kerusakan masih dilakukan pendataan.
Sedangkan di Kabupaten Soppeng, banjir terjadi di Kecamatan Donri-donri dan Kecamatan Marioriawa. Penyebabnya intensitas curah hujan yang tinggi yang mengakibatkan Sungai Leworeng meluap.
Di Kabupaten Pinrang juga terjadi banjir sekira pukul 12.30 Wita. Di Kecamatan Cempa, Kecamatan Mattiro Bulu, Kecamatan Watang Sawitto, Kecamatan Patampanua, Kecamatan Paleteang, Kecamatan Duampanua, Kecamatan Suppa, Kecamatan Tiroang. Penyebab karena intensitas curah hujan yang tinggi dan angin kencang. Tidak ada korban jiwa. Tapi ribuan hektar sawah terendam. Kecamatan Cempa, sawah terendam di Desa Matunrutunrue 75 Ha, Desa Tanratuo 164 Ha. Di Kecamatan Watang Sawitto, Kelurahan Siparappe 500 Ha dan juga masih tersebar di puluhan desa lainnya. (hum)
Editor : Jesi Heny