MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulsel memantau suasana pergantian tahun dari 2020 ke 2021 menggunakan sepeda motor.
“Saya kira ini sebuah gagasan yang luar biasa dari Pak Kapolda dan seluruh Forkopimda. Kita berkeliling memantau, berpatroli menggunakan motor. Tapi yang penting bagi saya, Alhamdulillah malam tahun baru di Makassar ini bisa kita antisipasi kerumunan massa, tentu ini karena rekayasa lalu lintas yang dilakukan oleh Polda,” jelas Nurdin.
Adapun rute yang dilalui dari Mako Dit Polairud Polda Sulsel Jalan Ujung Pandang, Jalan Riburane, Jalan A. Yani, Jalan M. Yusuf, Jalan Mesjid Raya, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan AP. Pettarani. Berbelok ke putaran Ramayana Jalan AP. Pettarani, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan G. Bawakaraeng, Jalan Kartini, Jalan Kajaolalido, Jalan Usman Jafar, Jalan Hasanuddin dan Jalan Pattimura, dan finish di Mako Dit Polairud Polda Sulsel.
Nurdin berharap di malam tahun baru 2021 penyebaran Covid-19 dapat ditekan, dengan tidak adanya acara perayaan seperti di Pantai Losari dan beberapa tempat keramaian lainnya.
“Saya yakin, Insya Allah mudah-mudahan peningkatan kasus bisa ditekan dengan malam tahun baru ini,” ujarnya saat berada di Posko Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2021 Polrestabes Makassar, di Jalan Penghibur Makassar, Kamis malam (31/12/2020).
Tahun ini dinilainya sangat tertib dibandingkan tahun sebelumnya. Pasalnya, seperti di Pantai Losari, dulunya, kalau tahun baru kendaraan hampir tidak bisa lewat karena macet sejak sore hari.
“Saya kira kita sudah sepakat. Pemantauan sangat tertib di banding tahun- tahun sebelumnya. Biasanya di Pantai Losari kalau malam tahun baru seperti ini, dari sore udah macet,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolda Sulsel, Irjen. Pol. Merdisyam mengaku, ini merupakan komitmen dari awal untuk menekan virus Covid-19 yang mengalami kenaikan.
“Makanya pada saat pelaksanaan malam tahun baru ini kita melakukan rekayasa penutupan dan pengalihan arus, intinya tidak ada pusat-pusat kerumunan atau keramaian. Selain itu, juga tidak ada izin keramaian yang dilakukan dan juga demikian di tempat-tempat pusat hiburan maupun hotel-hotel,” jelasnya.
Jenderal bintang dua ini mengaku sangat bersyukur, pasalnya masyarakat Makassar sudah sadar dengan keadaan dan bahaya Covid-19 yang sedang melanda dunia, termasuk di Sulsel.
“Alhamdulillah masyarakat Makassar pada khususnya sudah pada taraf yang sadar terhadap bahaya Covid-19 ini. Jadi lebih mengutamakan keselamatan daripada melaksanakan perayaan malam tahun baru,” ujarnya.
Adapun jumlah pasukan gabungan dari TNI-Polri dan Pemprov Sulsel, Pemkot Makassar dan unsur lainnya sebanyak 2.146 personil.
“Kita kurang lebih 2.146 itu gabungan Polda dengan TNI, Pemda dan unsur-unsur lainnya. Tentunya ini sampai dengan nanti tanggal 3 Januari, puncak dari libur tahun baru . Saya harap kondisi ini bisa kita pertahankan terus sampai dengan selesai perayaan tahun baru dan pasca pandemi,” tutupnya. (Hms)
Editor : Anisah