WAJO, EDELWEISNEWS.COM – Sebagai kepala daerah tentulah punya sederet agenda, entah resmi atau di luar kedinasan. Seperti itulah keseharian Bupati Wajo, Amran Mahmud.
Ya, kepala daerah berlatar belakang akademisi dan politisi ini, memang dikenal sebagai sosok pekerja keras, profesional dan amanah. Tak heran jika “jam istirahatnya” tergolong sangat sedikit tiap harinya. Bahkan di hari libur sekalipun, suami dari Sitti Maryam ini tetap beraktivitas.
Dari berbagai keterangan sumber yang dihimpun, termasuk dari staf yang setiap hari mengikutinya selama ini, mantan Wakil Bupati Wajo itu rata-rata baru bisa beristirahat saat dini hari. Itupun di bawah empat jam. Kadang hanya sekitar dua sampai tiga jam saja.
Sebab, saat subuh hari atau sebelum matahari terbit, Amran Mahmud yang dikenal sederhana dan merakyat ini, biasanya sudah terbangun. Menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim untuk menunaikan salat subuh. Kadang berjamaah di masjid, di rumah jabatan, maupun di kediaman pribadinya.
Tak jarang jika salat subuh berjamaah di masjid, Arman Mahmud tak langsung pulang. Ia menyempatkan waktu bercengkerama dengan jemaah atau warga setempat. Begitu pula saat pagi hari sebelum beraktivitas, beberapa warga datang menemuinya dengan berbagai keperluan.
“Itu kebiasaan beliau dari dulu. Kalau ada warga yang datang, beliau berusaha melayani semua,” sebut salah satu staf bagian protokol Pemkab Wajo yang enggan disebutkan identitasnya, beberapa waktu lalu.
Bukan hanya itu, saat Amran Mahmud pulang menghadiri berbagai kegiatan di malam hari, ia tak langsung beristirahat. Mengingat tamu dan warga yang ingin menemuinya, termasuk yang tidak masuk di jadwal protokol, sudah antre di rumah jabatan, atau di rumah pribadi.
Seakan tak mau mengecewakan siapa pun yang ingin menemuinya, Amran Mahmud yang juga Wakil Direktur Pascasarjana IAI As’adiyah ini, berusaha untuk melayani dan menemuinya. Sekalipun hingga larut malam atau sampai dini hari.
Meski tubuh tak bisa berbohong dengan kondisi yang lelah, tapi Amran Mahmud tak menjadikan alasan itu menghindari warga. Ia tetap sabar menemui dan mendengar berbagai keluhan, maupun masukan.
Diberbagai kesempatan, Amran Mahmud menuturkan jika dirinya berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi warganya. Termasuk soal kegiatan atau undangan warga di desa dan kelurahan, sebisa mungkin dia menghadirinya jika tak ada kegiatan yang bersamaan.
“Memang tugas pemimpin harus seperti itu. Kita wajib berusaha semaksimal mungkin melayani dan mengayomi warga, serta memberikan yang terbaik untuk daerah kita. Karena berbuat baik saja, belum tentu itu baik di mata semua orang. Apalagi kalau tidak berusaha berbuat baik sama sekali,” kata Amran Mahmud ketika ditanya mengenai aktivitas kesehariannya.
Lalu, seperti apa menjaga kondisi tubuhnya agak tetap prima? Amran mengaku tak mengonsumsi obat-obatan khusus untuk menambah stamina. Melainkan berolahraga yang cukup, serta memanfaatkan waktu beristirahat sejenak jika berada di atas kendaraan menuju lokasi kegiatan.
Biasanya dari kegiatan ke kegiatan, apalagi yang jarak tempuhnya tergolong lebih satu jam, Amran memanfaatkan tidur sejenak, sekalipun hanya sekira 30 menit saja. Setelah itu kondisinya nampak fit lagi begitu sampai di lokasi yang didatangi, maupun ketika balik ke kantor atau ke rumah jabatan.
Informasi di bagian protokol maupun di bagian humas Pemkab Wajo, dalam sehari Amran rata-rata menghadiri sekira lima kegiatan resmi pemerintahan. Belum termasuk kegiatan lain yang sifatnya dadakan atau tidak masuk di agenda. Seperti menghadiri undangan pernikahan, melayat, kegiatan warga, maupun yang sifatnya menerima tamu di rumah jabatan dan di ruang kerja.
Aktivitas Bupati Wajo ini tidak hanya berlaku di hari kerja saja. Tetapi juga saat hari libur atau tanggal merah. Sehingga tak heran, staf, ajudan, dan bagian terkait yang sering mengikuti Amran Mahmud, harus selalu siap tiap saat di hari libur.
Kebiasaan lain ketua DPD PAN Wajo ini, yakni tak ingin berlama-lama jika melakukan perjalanan dinas ke luar daerah, atau provinsi. Seperti ketika ke Jakarta, maupun ke Makassar. Apabila urusannya sudah selesai, maka langsung bergegas balik ke Wajo.
Malah beberapa kali, diagendakan lebih dua hari berada di luar daerah, namun justru tak sampai dua hari ia sudah balik lagi. Sebab bagi Amran Mahmud jika urusan atau kegiatan sudah selesai, ia berusaha tak mau memanfaatkan waktu tersebut untuk beristirahat. Tak jarang jika ada kegiatan di Makassar, ia memilih pulang-pergi.
Melihat aktivitas dan kebiasaan Bupati Wajo ini, tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi masyarakat. Pasalnya, jika ada kepala daerah tulus mengabdi, dan bekerja keras memberikan yang terbaik bagi daerahnya, maka bisa menjadi tanda-tanda positif akan mengalami kemajuan. Apalagi di tengah pandemi COVID-19, dibutuhkan keseriusan pemimpin memulihkan kembali roda perekonomian dan geliat pembangunan. (Hms)
Editor : Jesi Heny