
WAJO, EDELWEISNEWS.COM – Banjir yang kerap terjadi di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo akibat curah hujan yang tinggi, menyebabkan masyarakat mulai resah. Salah satunya masyarakat Kecamatan Tempe bernama Andi Gusti Makkarodda.
Pria yang kerap disapa AGM ini mengharapkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Wajo, utamanya Camat Tempe dan Lurah se -Kecamatan Tempe untuk berperan aktif dalam menangani persoalan tersebut.
“Jika hanya berharap pada satu OPD seperti DLH, maka hingga musim banjir berikutnya, tidak akan selesai. Pasti setiap hujan dengan curah yang tinggi kompleks perumahan akan selalu tergenang banjir seperti yang kerap kali terjadi,” kata AGM.
Ia mengatakan, salah satu solusi untuk mengurangi hingga mengatasi banjir di Kecamatan Tempe ini adalah dengan mengangkat sedimen drainese melalui gotong royong.
“Camat harus menginisiasi dan mensupport lurah, lurah mensupport RT supaya memimpin kerja bakti mengangkat sedimen pada drainasenya masing-masing, nantilah OPD terkait yang memindahkan sedimen dari jalanan ke tempat pembuangan. Terutama di Kecamatan Tempe yang sangat mendesak supaya sedimen drainese diangkat,” ujar AGM.
Ia juga meminta camat dan lurah yang tidak mampu menggerakkan warga untuk kerja bakti dan gotong royong dalam mendukung program Wajo Mapaccing dan Jumat Bersih agar mundur.
“Camat dan lurah yang tidak mampu menggerakkan warganya untuk kerja bakti, gotong royong menjalankan program kerja Bupat lebih baik mengundurkan diri saja,” tegasnya.
Ketua Partai Nasdem Kabupaten Wajo tersebut mengatakan, mengundurkan diri akan lebih terhormat dibanding menunggu dimundurkan oleh bupati, karena dianggap tidak mampu mengembang amanah dalam menjalankan tugas termasuk melaksanakan program kerja bupati
“Para lurah dan Camat, jangan menunggu dimundurkan oleh Bupati. Issengni aleta!!,” pungkasnya. (APJ)
Editor : Jesi Heny