
MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Communivation adalah program ke – 8 yang digelar oleh Makassar Digital Valley (MDV) melalui meetup bulanan berbagi dan belajar bersama inovator.
Topik yang diulas dalam communivation yakni “The Future of Agriculture 4.0 : Transforming Agriculture Through Innovations” di Indi Cafe Jalan A.P. Pettarani, Makassar (15/2/2020).
Speaker yang telah hadir berbagi seputar inovasi dan masa depan bidang pertanian yakni, Ahyar Muawwal selaku Resident Mentor Indigo Makassar Digital Valley, Yafshil Adipura CEO Panen Mart, Syarif CEO Panganku, Muh. Dzakwan Dzakir M, mahasiswa Polbangtan dan menghadirkan moderator, Fordyta Abubakar Android Expert.

Ahyar Muawwal mengungkapkan, bahwa menurut hasil riset, setiap tahun Indonesia kehilangan kurang lebih 100 petani, karena sudah banyak anak muda yang tidak memikirkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian lagi. “Mereka lebih memilih ke sektor lain, seperti bekerja menjadi pegawai kantoran dan sejenisnya,” ungkap Ahyar.
Hal ini menjadi sesuatu yang sangat riskan apabila tidak dipikirkan, karena terkait dengan sumber daya dan kebutuhan sehari-hari.
“Tentunya sektor pertanian ini sangat perlu didukung, karena sektor ini berkaitan dengan swasembada pangan masyarakat. Untuk trend tahun 2020 ini, teknologi yang bisa mendukung sektor pertanian ini melalui teknologi Internet of Things (IoT), seperti untuk mengecek kebutuhan air, pH tanah dsb. Selain itu juga bisa menggunakan teknologi Machine Learning seperti untuk mendeteksi hama. Hal ini bisa menjadi sumber informasi bagi petani untuk pengambilan keputusan,” jelas Ahyar Muawwal.
Sementara Yafshil Adipura CEO Panen Mart yang juga merupakan startup binaan Indigo Creative Nation Batch I Tahun 2018 mengatakan, melihat teknologi yang tengah berkembang saat ini, banyak hal konkret yang bisa dijadikan peluang untuk memecahkan permasalahan petani.
“Sama halnya dengan platform yang kami kembangkan di Panen Mart ini. Fokus kami pada rantai distribusi dari petani ke konsumen akhir, karena kebutuhan para petani tidak lepas dari hasil panennya bisa terjual dengan harga yang stabil, tanpa harus ke tengkulak lagi,” ujarnya.
Syarif CEO Panganku juga mengungkapkan, bahwa ketika terjun ke lapangan bertemu langsung dengan petani, sebenarnya banyak sekali peluang yang bisa dimanfaatkan untuk memecahkan masalah di sektor pertanian. “Melihat berkembangnya teknologi saat ini, sebenarnya banyak langkah konkret yang bisa kita lakukan untuk mendukung petani. Seperti belajar bertani, membuat platform untuk petani, investasi kepada petani,” katanya melengkapi pernyataaan speaker yang lain.
Sementara mahasiswa Polbangtan yang saat ini berkecimpung dalam sektor pertanian, Muh. Dzakwan Dzakir M menuturkan, pertanian merupakan sektor yang sangat menjanjikan. Karena selama manusia hidup maka selama itu pula pangan dibutuhkan, sehingga perlu bagi millenial untuk membangun sektor ini.
“Apalagi dengan kemudahan teknologi di era digital saat ini. Seperti trend Urban Farming yang memungkinkan kita yang tinggal di daerah perkotaan tetap bisa bertani dengan lahan terbatas, melalui teknologi pertanian seperti hidroponik, aeoroponik,” katanya memberi contoh.
Ariyani selaku General Manager Makassar Digital Valley menyampaikan apresiasi kepada para pembicara yang telah berbagi pengetahuan, dan juga pengalamannya seputar agriculture dari perspektifnya masing-masing.
“Semoga event ini selalu menjadi wadah untuk semua kalangan berbagi seputar inovasi,.agar bisa menambah pengetahuan dan informasi yang positif,” harap Ariyani selaku GM MDV.
Penulis : Adrianty
Editor. : Jesi Heny