
WAJO, EDELWEISNEWS.COM– Upaya Pemerintah Kabupaten Wajo dalam menangani persoalan Anak Tidak Sekolah (ATS) mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. Di bawah kepemimpinan Alamsyah sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo, sebanyak 213 anak berhasil kembali aktif bersekolah dalam kurun waktu Oktober 2024 hingga Maret 2025.
Langkah ini merupakan bagian dari tindak lanjut serius terhadap data Kementerian Pendidikan yang menunjukkan angka ATS di Wajo mencapai 10.208 anak, berdasarkan hasil verifikasi melalui aplikasi Verval DO dan LTM.
Rinciannya meliputi: ATS DO: 2.079 anak dan ATS LTM: 4.717 anak, Anak BPB (Belum Pernah Bersekolah): 3.412 anak
“Sejak akhir 2024, kami telah menginstruksikan sosialisasi pembuatan akun kepada operator desa dan kelurahan untuk mempercepat proses verifikasi data di wilayah masing-masing,” ujar Alamsyah.
Hingga 10 Maret 2025, lanjutnya, sebanyak 3.222 data anak telah diverifikasi, sementara 6.986 lainnya masih dalam proses verifikasi. Proses ini menjadi krusial untuk menelusuri dan mengidentifikasi anak-anak yang dapat difasilitasi agar kembali mengenyam pendidikan.
“Dalam lima bulan terakhir, kami berhasil mengembalikan 213 anak ke bangku sekolah. Ini bukan sekadar angka, tapi merupakan langkah awal menuju perubahan besar dalam dunia pendidikan kita,” ungkap Alamsyah.
Ia juga mengungkapkan bahwa pendataan awal terhadap anak usia 5–25 tahun telah dilakukan sejak akhir 2023 oleh Koordinator Wilayah (Korwil). Hasilnya, teridentifikasi 1.734 anak, dengan rincian: ATS: 413 anak dan APS (Anak Pernah Sekolah): 1.321 anak.
Dari jumlah tersebut, 213 anak kini telah kembali menempuh pendidikan formal.
“Capaian ini menjadi sinyal positif bahwa kerja keras kami bersama tim membuahkan hasil, meski kami sadar tantangan di lapangan masih cukup besar,” tambahnya.
Ke depan, Alamsyah berharap kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, pihak sekolah, masyarakat, dan seluruh elemen terkait dapat terus ditingkatkan. Tujuannya jelas: menciptakan masa depan pendidikan yang lebih inklusif dan merata bagi seluruh anak di Kabupaten Wajo. (APJ)