MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Pandemi Covid-19 tidak membuat kevakuman berkreasi. Sastrawan Muhammad Amir Jaya yang dikenal sebagai penyair sufistik justru semakin produktif berkarya. Ada 5 buku bergenre sastra yang telah diterbitkannya. Sementara 1 buku sementara dalam proses pra cetak.
“Alhamdulillah, selama tinggal di rumah saya menerbitkan empat judul buku. Terbit bulan Mei dan Juni 2020,” kata Muhammad Amir Jaya saat ditemui di kediamannya di Rumah Puisi ARYA STR (Senin,29/6/2020).
Buku-buku yang telah diterbitkan oleh Penerbit Bambu Press, kata M. Amir Jaya, diantaranya Buku Denyut Nadiku (kumpulan puisi), Seutas Tasbih dan Sajadah Misteri (kumpulan cerpen), Dari Sunyi ke Bara (kumpulan cerpen), Senandung Sunyi–Sajak-sajak dari Makassar (kumpulan puisi), dan Surat Cinta untuk Corona (kumpulan puisi).
Menurutnya, momen-momen penting dalam kehidupan ini tidak boleh terlewatkan begitu saja. Virus corona yang melanda dunia tidak boleh mematikan kreatifitas kita, tetapi harus dijadikan sebagai pelajaran dan introspeksi diri untuk lebih dekat kepada Tuhan.
“Sebagai penulis, tentu virus corona bukan menjadikan kita cemas dan takut berlebihan, tetapi bagaimana mengolah musibah itu menjadi kisah-kisah estetis. Ini yang seharusnya dilakukan oleh setiap individu dalam masyarakat,” kata penulis novel Samiri tersebut.
Karena itu, ia berharap, jangan pernah sekalipun mengabaikan momen-momen penting dalam kehidupan ini berlalu begitu saja.
“Mari kita catat momen penting itu, karena datangnya hanya sekali dalam kehidupan ini,” ujar M. Amir Jaya seraya menambahkan bahwa buku-bukunya dapat dipesan di Rumah Puisi ARYA.
Penulis : Jesi Heny