Dinkes Selayar Berharap 2021 Zero Stunting

SELAYAR, EDELWEISNEWS.COM – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan mengadakan pertemuan implementasi penanganan stunting melalui pemanfaatan data e_PPGBM Surveilans Gizi Tingkat Kabupaten Selayar, Kamis (3/12/2020). Kegiatan digelar di Aula Rayhan Square Hotel dengan melibatkan camat dan kepala fesa se-Kabupaten Kepulauan Selayar.

Hadir pada pertemuan ini tim percepatan penanganan stunting provinsi Sulsel Prof. Arlin Adam dan Dr. Andi Alim sebagai narasumber.

Status gizi merupakan salah satu indikator yang menentukan kualitas sumber daya manusia, sehingga ditetapkan sebagai salah satu sasaran dan target RPJMN bidang kesehatan 2020-2024, yaitu menurunkan prevalensi balita pendek.

H. Moh. Husni Thamrin menyatakan pentingnya pemenuhan informasi status gizi berdasarkan individu untuk kebutuhan intervensi. “Maka diperlukan penguatan surveilans gizi melalui kegiatan pemantauan status gizi secara rutin dengan menggunakan pencatatan dan pelaporan by name by address,” ungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Masyarakat Provinsi Sulawesi Selatan.

Pencatatan dan pelaporan by name by address dituangkan dalam bentuk aplikasi online yaitu e-PPGBM (Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).

Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Selayar dr. H. Husain, M. Kes menyatakan, data Riskesdas tahun 2018 Provinsi Sulawesi Selatan menduduki peringkat ke-4 angka stunting tertinggi secara nasional, dan Kabupaten Kepulauan Selayar pada urutan ke-3 se-Sulawesi selatan dengan angka prevalensi stunting 46,0%. “Namun, dengan adanya SSGBI tahun 2019 turun menjadi 32,7%,” terang H. Husain.

Selain itu, data stunting dari e-PPGBM, berdasarkan hasil pengukuran turun menjadi 19,08% periode bulan Februari tahun 2020, dan pengukuran di bulan Agustus naik sebesar 21,64%. Hal ini disebabkan karena banyaknya balita yang tidak terukur pada bulan Agustus di bandingkan bulan Februari.

Lanjutnya, Kabupaten Selayar sebagai kabupaten lokus stunting diharapkan tahun depan angka stunting semakin menurun dan sudah berada di posisi zero persen sesuai harapan pemerintah kepulauan Selayar.

Prof Arlin Adam menambahkan, Kabupaten Selayar memiliki kekayaan alam sebagai sumber makanan bergizi, seperti ikan yang beraneka ragam dan hasil perkebunan, namun angka stunting tinggi.

“Ini berarti penyebab mendasarnya pemahaman masyarakat yang masih rendah. Karena itu intervensi komunikasi perubahan perilaku sangat tepat dengan melibatkan semua stakeholders, khususnya di desa bergerak secara bersama agar setiap keluarga 1.000 HPK memiliki kesadaran yang baik dalam pencegahan stunting,” ungkapnya.

Penulis : Jesi Heny

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Makassar SULSEL

Lurah Bakung Gelar Rapat Persiapan Pemilu Raya RT/RW se – Kota Makassar

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Kelurahan Bakung, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar baru saja menggelar rapat persiapan pemilihan Ketua RT dan Ketua RW se-Kota Makassar yang akan digelar dalam waktu dekat, Sabtu (15/11/2025). Rapat persiapan Pemilu Raya tersebut dihadiri oleh Lurah Kelurahan Bakung, Nani Handayani, SH, Kasi Pemerintahan, Binmas, Babinsa, staf Kelurahan, tokoh masyarakat, dan para Pjs Ketua […]

Read more
Makassar SULSEL

Bunda Pustaka SD Negeri Borong dan PMI Makassar Gelar Donor Darah

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – “Berani Donor Darah, Berani Berbagi Kehidupan.” Begitulah bunyi poster kegiatan donor darah yang disebarkan oleh pengurus Bunda Pustaka SD Negeri Borong di grup sekolah dan media sosial. Kegiatan donor darah oleh Bunda Pustaka yang mendapat dukungan Kepala UPT SPF SD Negeri Borong, M. Amin Syam, S.Pd, Gr ini diadakan di Perpustakaan Gerbang […]

Read more
Bulukumba SULSEL

Sore Bercerita #5 — Pengajian Seni Bersama Dr. Sumbo Tinarbuko : Story Telling

BULUKUMBA, EDELWEISNEWS.COM – Pada pertemuan kali ini, ruang virtual Sore Bercerita kembali dibuka seperti halnya sebuah galeri yang menerima kedatangan pengunjungnya. Pukul 17.00 hingga 18.10 Wita, pengajian seni DKV bersama Dr. Sumbo Tinarbuko berlangsung sebagai sebuah ritual pengetahuan yang terawat, menghadirkan tema story telling sebagai medium penting dalam desain komunikasi visual (14 November 2025). Dr. […]

Read more