
MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Covid – 19 yang mewabah di dunia, termasuk Indonesia telah mengubah budaya dan aktivitas manusia. Untuk memutus rantai virus tersebut, pemerintah mengimbau semua aktifitas kantor, kampus, sekolah, perdagangan dilakukan secara online. Lembaga pemerintah dan swasta bisa dengan Work From Home (WFH) dan murid SD, SMP, SMA/SMK dan universitas melakukan pembelajaran full daring.
Namun, ternyata tidak semua siswa memiliki akses internet, hingga pembelajaran secara daring menemukan sejumlah kendala di lapangan.

Hal tersebut mengemuka saat tim pengabdi dari Universitas Negeri Makassar (UNM) berdiskusi dengan guru SMKN 1 Soppeng, Amir Mahmud, S. Pd, MM dan Muhammad Amin, S.Pd, M.Pd. Menurut kedua guru SMKN 1 Soppeng tersebut, salah satu kendala yang dihadapi saat ini (pembelajaran daring, red) adalah, beberapa siswa tidak dapat mengakses pembelajaran melalui internet.
“Sebab, tidak semua wilayah di Soppeng terjangkau koneksi internet yang bagus. Bahkan ada kampung yang belum memiliki akses internet,” terang Amir Mahmud.
Mendapat informasi tersebut, Dosen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, yaitu Dr.techn. Andi Abidah, ST, MT. Andi Yusdi Dwiasta, ST, MT dan Drs. Panennungi T, MT merespon cepat. Melalui pengabdian masyarakat UNM, mereka menggelar pelatihan membuat video pembelajaran untuk mencari solusi terhadap kendala yang dihadapi.
Andi Abidah mengatakan, pelatihan terhadap 30 guru SMKN 1 Soppeng dilakukan secara online, dengan menggunakan aplikasi webex. Kegiatan dilakukan tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 2020 lalu.
“Pelatihan yang digelar ini terdiri dari materi. Yaitu Covid – 19 dan Pendidikan, Tantangan Pendidik dalam Menghadapi Covid dan materi ketiga Presentasi tentang bagaimana membuat power point video untuk pembelajaran daring,” tutur Andi Abidah yang dihubungi via Whatsapp.
Lanjutnya, hari kedua pelatihan pemateri memberi tugas kepada peserta, dan hari terakhir yakni evaluasi tugas.
Sementara Ketua LP2M UNM Prof. Dr. Ir. Bakhrani Rauf, MT mengatakan bahwa, pengabdian kepada masyarakat ini sangat bermanfaat bagi guru dan murid.
“Guru dapat membagikan materi video pembelajaran melalui media sosial, seperti chanel youtobe, FB, IG dan WA. Sementara murid yang tidak bisa mengakses internet dapat gunakan cara lain. Yaitu guru memberikan file video tersebut ke stick dish dan menontonnya melalui laptop atau smartphone,” jelas Prof Bakhrani.
Hasil evaluasi setelah dilakukan pelatihan, bahwa 95,8% guru tertarik dengan aplikasi tersebut, dan akan menerapkan power point video dalam pembelajaran daring pada semester berikutnya. (Ril)
Editor : Jesi Heny