MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan punya layanan baru. Namanya Pusaka, akronim dari Pusat Unggulan Naskah Nusantara. Tempatnya di lantai 2 Perpustakaan Provinsi, dekat bahkan terhubung dengan Ruang Layanan Deposit, atau bersebelahan dengan Ruang Iptek.
Adriani binti Nasir, S.I.P, Ahli Pertama Pustakawan menjelaskan, Pusaka adalah sebuah konsep tempat membaca yang menyediakan koleksi buku cetak, buku digital (e-book) dan bahan bacaan lain. Pustakawan yang baru berdinas di DPK Provinsi Sulawesi Selatan sejak 17 Mei 2022 itu menambahkan, program pengembangan ini memberikan perangkat teknologi informasi dan komunikasi serta koleksi.
Adriani sebelumnya bertugas di UPTD SDN 43 Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Dia bekerja sebagai tenaga honorer sekira 10 tahun lamanya, antara tahun 2010-2021. Sebagai Sarjana Ilmu Perpustakaan, dia tahu betul bagaimana memberikan layanan kepada para pemustaka.
“Pusaka ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para pemustaka dalam memilih bahan bacaan,” terang Adriani, Selasa, 27 Desember 2022.
Ruang Pusaka itu didesain khusus dengan rak-rak yang bakal diisi buku-buku koleksi lokal. Ruang ini juga didukung fasilitas komputer dan tempat duduk sofa yang empuk dan nyaman. Sehingga, terasa seperti berada di lobi atau ruang keluarga.
Adriani menambahkan, pemustaka bebas memilih buku cetak atau buku digital. Pemustaka, katanya, bisa langsung ke Ruang Layanan Deposit untuk mendapatkan pelayanan.
Perempuan kelahiran negeri jiran Malaysia yang bisa membaca aksara Jawi itu mengungkapkan, koleksi yang paling dicari pengunjung Perpustakaan Provinsi Sulawesi Selatan, adalah koleksi sejarah, yakni sejarah terbentuknya sebuah daerah, sejarah kerajaan-kerajaan, dan kisah-kisah pahlawan.
Sebagai pustakawan, dia selalu melayani pemustaka dengan sepenuh hati. Katanya, saat ada pemustaka yang datang, dia akan menyambut mereka dengan senyum. Itu sebagai tanda awal dia siap ditanya tentang layanan deposit, dan siap membantu mendapatkan buku yang dicari. Semua itu mesti disampaikan dengan tutur kata yang ramah.
Secara pribadi disampaikan, merupakan suatu kepuasan, apabila dia sebagai pustakawan berhasil memberikan pelayann prima untuk pemustaka. Apalagi pemustaka yang datang ke Ruang Layanan Deposit rerata mencari referensi muatan lokal atau bacaan-bacaan yang akan juga bermanfaat bagi pengembangan buku-buku bertema daerah Sulawesi Selatan.
“Dialog seperti ini berkesan bagi saya. Tabe Pak ini bukunya, atau tabe Bu, koleksi yang dicari ada di rak ini, dll. Itu satu kepuasan untuk diri saya,” pungkasnya.
Penulis : Rusdin Tompo