BANTEN.EDELWEISNEWS.COM – Ngabuburit paling seru dengan jalan-jalan ke tempat-tempat wisata mulai dari wisata sejarah, wisata religi, hingga wisata belanja.
Banten juga punya tempat ngabuburit bersejarah yang pasti seru untuk dikunjungi.Salah satunya adalah bangunan masjid bersejarah yang ada di Banten.
Berikut empat masjid bersejarah di Banten yang bisa traveler jadikan tempat ngabuburit:
1. Masjid Cikoneng
Masjid Cikoneng memiliki nama lain yaitu Masjid Darul Fallah yang merupakan masjid bersejarah di Banten.
Masjid Cikoneng ini terletak di Jalan Raya Anyer, Kampung Cikoneng, Desa cikoneng, Kecamatan Anyer, Serang. Masjid ini memiliki arsitektur perpaduan antara Islam, Eropa, dan Lampung.
Beberapa diantaranya corak Islam terlihat dari kaligrafi, Eropa terlihat bentuk tiang sedangkan budaya Lampung terlihat dari hiasan sleger.
Bentuk atap Masjid Cikoneng bersusun mengerucut dengan jumlah empat atap.Hiasan di bagian puncak sangat unik yang disebut mamolo atau mustaka.
Mastaka ini terdapat hiasan berbentuk beberapa naga. Masjid Cikoneng tidak memiliki serambi.
Di bagian dalam, terdapat dua mihrab yaitu mihrab untuk imam dan mihrab untuk khatib.
Traveler yang berada di Banten bisa menjadikan Masjid cikoneng sebagai tempat ngabuburit yang asyik sembari beribadah.
2. Masjid Caringin
Masjid Caringin merupakan peninggalan muslim Banten pada masa pemerintahan kolonial Belanda di bawah Gubernur Jenderal Herman William Daendels.
Sampai sekarang Masjid Caringin dipakai untuk beribadah dan menjadi desnitasi wisata sejarah sekaligus wisata religius di Banten.
Masjid Caringin terletak tidak jauh dari desnitasi wisata Pantai Carita. Masjid Caringin terletak di pinggiran Jalan Raya Labuan-Carita, Kampung Caringin, Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang.
Masjid Caringin juga menjadi saksi bisu dahsyatnya letusan Gunung Krakatau.
Setelah 10 tahun ditinggalkan, pembangunan kembali masjid juga melibatkan seorang ulama bernama Syekh Asnawi dan penduduk. Secara gotong royong, Masjid Caringin kembali didirikan.
Masjid ini kemudian menjadi pusat syiar Islam dan basis perjuangan rakyat Banten melawan penjajahan.
3. Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten yang berdiri sejak 1569 merupakan salah satu peninggalan sejarah Kesultanan Banten, yakni Sultan Maulana Hasanudin yang merupakan putra pertama dari Sunan Gunung Jati.
Arsitektur bangunan Masjid Agung Banten terdiri dari perpaduan beberapa sentuhan budaya, antara lain yaitu Tiongkok, Jawa, Hindu, serta Eropa.
Lalu yang menjadi salah satu ciri khas Masjid Agung Banten sendiri yaitu sebuah menara setinggi 24 meter. Menara ini dapat diakses hingga ke puncak dengan melewati 83 anak tangga serta melewati lorong sempit.
4. Masjid Pacinan Tinggi
Masjid Pacinan Tinggi terletak di Kampung Pacinan, Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang.
Nama ‘Masjid Pacinan’ karena dahulu masjid ini dibangun untuk orang-orang China atau etnis Tionghoa muslim.
Pada masa kesultanan Banten, banyak orang China berdagang dan bermukim di Banten.
Masjid Pacinan Tinggi menurut sejarah merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Pembangunan masjid ini kemudian dilanjutkan oleh putranya Sultan Hasanuddin.
Berbeda dengan Masjid Banten Lama yang hingga kini masih dapat digunakan, Masjid Pacinan Tinggi saat ini hanya meninggalkan sisa-sisa bangunan. (tt)
Editor : Salsabila