MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Keberadaan perpustakaan, khususnya yang dikelola oleh masyarakat banyak yang mati suri karena terkendala anggaran operasional, dan jam buka perpustakaannya tidak menentu karena tidak memiliki unsur ekonomi bagi pengelolanya. Menghadapi permasalahan tersebut dan meningkatkan Budaya Baca, Tingkat Gemar Membaca (TGM) dan IKM, maka Dinas Perpustakaan Kota Makassar menghadirkan pengelolaan perpustakaan yang mandiri dengan meluncurkan inovasi Ga’de-Ga’de Pustaka atau Mini Pustaka Mart (MPM).
Nama Ga’de-Ga’de diambil dari bahasa Makassar yang berarti warung-warung kecil, Ga’de-Ga’de Pustaka: Mini Pustaka Mart (MPM) dikemas model gerobak, yang didesain khusus memiliki 3 bagian. Yakni Mini Perpustakaan, counter pulsa dan mini warung jajanan. Inovasi ini dikelola langsung oleh masyarakat melalui Surat Keputusan Lurah dan dikoordinir oleh Pengurus Ibu Relawan Baca sebagai bagian tim literasi dari Dinas Perpustakaan Kota Makassar.
Dampak dari inovasi ini, jam buka perpustakaan bisa sampai tengah malam atau mengikuti jam buka warungnya. Dan pengelola memperoleh income untuk operasional perpustakaannya sehingga tidak mati suri.
Untuk diketahui, angka Budaya Baca naik dari 45,31 (2021) atau kategori sedang menjadi 64,56 (2022) atau kategori tinggi. Sedangkan tingkat Gemar Membaca Masyarakat (TGM) meningkat dari 70,15 (2021) menjadi 63,71 (2022). Durasi Baca Masyarakat disekitar naik menjadi 25 sampai 30 menit atau meningkat 100 % dari sebelumnya hanya 10 sampai 15 menit per hari dan diharapkan terus berkembang.
Mari Dukung Inovasi ini. Like, Subscribe dan beri masukan di kolom komentar. (TWJ)