MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Kemarau panjang berpengaruh terhadap sumber air di Makassar. Hingga sejumlah warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Demikian yang dirasakan warga yang bermukim di utara Kota Makassar. Hal ini sebagai dampak kekeringan akibat cuaca ekstrem atau El Nino. Wilayah utara perkotaan meliputi Kecamatan Biringkanayya, Tallo dan Ujung Pandang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin saat ditemui mengungkapkan, bahwa penyebab kesulitan air seiring tidak terjadi hujan di wilayah tersebut.
Hal itu mengakibatkan sumber mata air warga berkurang sehingga kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih setiap harinya.
“Disana itu unik kalau musim hujan kebanjiran, kalau kemarau kekeringan,” ujarnya saat ditemui di Hotel Rinra, Kamis (3/8/2023).
Dia menjelaskan puncak kekeringan tahun ini diprediksi oleh BMKG terjadi mulai bulan Agustus ini. Olehnya dia mengimbau warga untuk mulai berhemat air bersih.
“Ini kekeringan di atas normal, dampak el nino dan telah diprediksi BMKG. Ini kita antisipasi karena puncaknya di Agustus ini,” jelasnya.
Pemerintah sejauh ini telah mengirimkan bantuan air ke wilayah terdampak kekeringan. Seperti dengan mengerahkan mobil tangki dari PDAM dan Pemadam Kebakaran (Damkar).
“Damkar dibantu 5 mobil tangki dan PDAM 15 unit. Ada memang beberapa wilayah di utara kota, jangankan kemarau, cuaca normal saja mereka mengalami kekeringan,” pungkasnya.