
SINJAI, EDELWEISNEWS.COM – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) di Desa Pulau Persatuan, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan, punya cara kreatif dalam mengembangkan literasi dan menulis buku. Setelah melakukan observasi, mahasiswa KKN-T Gelombang 113 itu membuat program kerja yang diberi nama Aksara Muda Kreatif.

“Program kerja ini kami buat di Desa Pulau Persatuan, setelah melakukan observasi selama 1 minggu di sekolah dan forum buku anak,” jelas Kartini, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Rabu, 12 Februari 2025.
Dari observari itu, mereka menemukan bahwa ternyata minat anak-anak membaca buku masih kurang, terutama di SD Negeri 22 Kanalo II.

Pada forum buku anak, di sana didapati ruang bukunya sudah tidak layak pakai untuk digunakan membaca. Sebab ruangannya sudah rapuh dan buku-bukunya tidak di-update atau sangat minim.
Ini jadi alasan Kartini dan teman-temannya membuat program kerja Aksara Muda Kreatif ini agar bisa meningkatkan minat baca buku siswa dan remaja di Desa Pulau Persatuan.

Dia menggunakan metode pengajaran tips and trik kepada mereka, terkait bagaimana cara membaca buku agar tidak cepat bosan.
Dia juga membuat pelatihan menulis cerpen yang diadakan beberapa hari. Setelah selesai, karya cerpen tersebut dibuatkan dalam bentuk buku antologi cerpen sebagai ouput realisasi pengajaran dan pelatihan tentang membaca dan menulis buku.
Kegiatan menulis cerpen ini diadakan secara outdoor pada tanggal 6-8 Januari 2025, di tribun desa. Kemudian dilanjutkan kegiatan di kelas selama kurang lebih 3 hari. Sedangkan penyerahan buku antologi cerpen pada tanggal 12 Februari 2025 di sekolah dan Kantor Desa Pulau Persatuan.
Selama kegiatan, diakui ada tantangan di lapangan. Misalnya, ketika memberikan edukasi pengajaran dan pelatihan tentang membaca dan menulis buku, siswa kurang fokus dalam menyimak pemberian materi.
“Hanya ada 3 orang yang sangat tertarik membaca dari sekian banyaknya siswa di sekolah tersebut,” kisah Kartini.
Hal yang dirasakan paling menjadi kendala, lanjut dia, adalah penggunaan HP. Karena para remaja di sana rupanya lebih suka berlama-lama bermain HP dibanding membuka buku.
Namun inisiatif dia dan teman-temannya tidak berhenti saat itu. Walaupun ada kendala yang cukup berat.
Mereka lantas membuat sebuah ice breaking agar siswa lebih tertuju pada materi yang diberikan. Mereka juga membuat edukasi sederhana tapi menarik bagaimana cara membaca yang tidak membosankan.
Hasilnya, membuat mereka kagum. Siswa berkreasi membuat judul cerpen dengan cerita yang sesuai imajinasinya masing-masing.
Antusias siswa makin terlihat saat karya-karyanya akan dibukukan. Mereka tentu saja senang karena cerpennya akan masuk dalam buku antologi, yang masing-masing akan jadi milikinya.
“Alhamdulillah ini buah hasil pengajaran dan praktik membaca maupun menulis cerpen yang kami kembangkan,” ujar Kartini.
Desa Pulau Persatuan merupakan salah satu desa di Kecamatan Pulau Sembilan yang terdiri dari tiga Dusun yaitu Dusun Kanalo 1, Dusun Kanalo 2 dan Dusun Katindoang. Jumlah penduduknya sebesar 1.223 jiwa.
Mata pencaharian penduduk desa didominasi nelayan dan pembudidayaan rumput laut. Desa ini juga punya destinasi wisata menarik, yaitu Pulau Larea-rea.
Sesuai nama program kerjanya, mahasiswa KKN-T ini punya sejumlah kegiatan. Ada kegitan peningkatan minat baca buku bagi kalangan remaja dan menulis buku guna mengembangkan imajinasi dan kreativiitas siswa.
“Harapannya, adik-adik akan cepat tanggap dan memahami bacaannya saat mereka membaca buku,” terang Kartini.
Kartini bersyukur karena semua program kerjanya terlaksana dengan baik sebelum penarikan mahasiswa KKN-T Gelombang 113 Unhas di desanya.
Kartini mengakui dia mendapat dukungan dari teman-temannya selama melaksanakan program kerja ini. Teman-temannya membantu menyukseskan kegiatan program kerjanya itu.
Teman-teman satu Poskonya ada 10 orang dari latar fakultas berbeda. Selain dia, juga ada Nur Atika Borman (Ekonomi dan Bisnis), Novita Lewelema (Ilmu Kelautan dan Perikanan), Mesya Runi Nuryatna R (Ilmu Sosiologi dan Politik), Muh Gulam (Ilmu Kelautan dan Perikanan), Muh Dzaky Fatih Syalwa (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), Andi Muh Akram A.A (Ilmu Kelautan dan Perikanan), Hans Rainer Satia (Teknik Industri), Rijal (Pertanian) dan Fuad Ahmad Sasmito (Teknik Sipil).
Kartini mengatakan, saat diadakan seminar program kerja, masyarakat sangat suka dan mendukung penuh program kerjanya. Karena memang diperlukan di kalangan remaja.
“Program ini sangat membantu meningkatkan minat baca buku siswa. Karena belakangan saya melihat siswa cenderung tidak tertarik lagi pada sebuah buku,” kata Kak Andi, salah seorang aparat Desa Pulau Persatuan.
Padahal buku itu, lanjutal Kak Andi, berisi ilmu yang sangat bermanfaat untuk masa depan remaja di desanya.
Selama menjalankan program kerja Aksara Muda Kreatif, Kartini memperoleh pembelajaran berharga. Katanya, jangan tinggalkan buku hanya karena dunia sudah berada di era digital. Selalu ingat bahwa tanpa sebuah buku ilmu gratis itu tidak akan tersimpan dalam memori ingatan.
“Perlu selalu tekankan kepada kalangan remaja agar tidak lupa pada sebuah buku,” imbuhnya. (*)