
MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Mahasiswa S2 Program Studi Perpustakaan dan Informasi Islam UIN Alaudin Makassar, Irna Mutmainnah Syam tertarik melakukan penelitian Inovasi Layanan KUSUKA, atau Kelas Khusus Pemustaka sebagai program unggulan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Dinas Perpustakaan Kota Makassar.

Irna Mutmainnah memilih tesis yang berjudul Implementasi Layanan Inovatif Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial pada Dinas Perpustakaan Kota Makassar.
Dia pun menggali informasi dan melakukan wawancara dengan salah satu pustakawan yang juga inovator Layanan KUSUKA, Tulus Wulan Juni di Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kota Makassar, Jalan Kerung-kerung, Kamis (13/2/2025).
Irna yang juga juara I Tenaga Perpustakaan Sekolah Inovatif Tahun 2024 Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan itu, mempertanyakan terkait model layanan Kusuka termasuk pelaksanaan programnya, tantangan baik berupa fasilitas dan kebijakan serta keberlanjutannya.
Layanan KUSUKA atau Kelas Khusus Pemustaka Dinas Perpustakaan Kota Makassar telah berjalan sejak tahun 2019 dan memiliki beberapa kelas. Layanan Kusuka menjalankan salah satu fungsi perpustakaan, yakni sebagai wahana pendidikan disiapkan untuk masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
“Layanan Kusuka awalnya ada 6 kelas di tahun 2019, kemudian berkembang sampai 10 kelas. Model pelaksanaannya setiap tahun disesuaikan ada kelas berbagi atau mandiri dan ada kelas yang sudah disiapkan oleh Bidang Layanan,” terang Tulus. (*)
Editor : Jesi Heny