MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Manager Digital Lifestyle Sales Support Telkomsel Area Pamasuka, Magdalena Irawati Ovi kembali menyerahkan buku barunya ke Dinas Perpustakaan Kota Makassar.
Buku berjudul Lekang sebanyak 20 exemplar diterima langsung oleh Kepala Bidang Pengembangan Koleksi dan Pelestarian Bahan Perpustakaan Dinas Perpustakaan, Irnayanti Akmal yang didampingi Pustakawan, Tulus Wulan Juni di Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kota Makassar, Jum’at (6/10/2023).
“Ini buku fiksi kedua saya setelah buku pertama berjudul Segitiga Tak Bertitik Temu. Cerita di buku ini kelanjutan dari buku pertama saya, namun jika belum membaca di buku pertama, pembaca dapat langsung membaca buku ini dan berkenalan dengan tokohnya,” terang Ovi, panggilan akrabnya saat usai menyerahkan bukunya.
Terlihat Kabid Pengembangan Koleksi, Irnayanti begitu kagum dengan penulis buku tersebut.
“ini luar biasa Bu. Ditengah kesibukan Ibu sebagai manager dapat meluangkan waktu untuk menulis dan terima kasih dengan penuh kesadaran telah menyerahkan hasil karyanya ke perpustakaan,”ungkap Irnayanti.
Hal yang sama diungkapkan oleh Pustakawan Tulus Wulan Juni yang merasa kagum atas capaian dan kepedulian penulis kepada lerpustakaan.
“Penulis adalah manager yang tentunya bisa menjadi contoh dan teladan bagi yang lainnya, termasuk kesadaran memberikan karyanya ke perpustakaan sebagai kekayaan koleksi lokal di Kota Makassar. Selain itu, beliau juga sangat mendukung program dan kegiatan di Dinas Perpustakaan Kota Makassar, salah satunya memberikan support lahirnya inovasi Ga’de-Ga’de Pustaka atau Mini Pustaka Mart (MPM) sehingga memperoleh juara 1 Tingkat Kota Makassar Tahun 2022,” terang Tulus.
Buku “Lekang” setebal 329 halaman berisi 30 serial kisah suka duka perjalanan Jilla menuju kedewasaan, Jilla salah satu tokoh utama dibuku ini. Walaupun genre fiksi, menurut penulis yang mengidolakan Hilman Hariwijaya penulis Lupus, cerita di dalam buku ini mengisahkan teman sendiri, lingkungan pergaulan termasuk diri penulis.
Nah, ini berarti pembaca akan dibawa menelusuri suasana dan pengalaman kehidupan penulis yang penuh makna dan sekaligus memperoleh pesan moralnya. Setidaknya ada lima pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca sebagai pembelajaran melalui buku “Lekang” ini.
“Saya berharap pembaca bisa mendapatkan pesan moralnya, yakni pertama bagi para orang tua, jika memutuskan berpisah agar dipikirkan dampaknya bagi pasangan dan juga anak-anaknya. Kedua, jika terpaksa berpisah, sedapat mungkin orang tua memperbaiki hubungan dengan anak, mengantisipasi anak tumbuh di lingkungan broken home dan memastikan anak tumbuh dalam ketenangan dan kepercayaan. Ketiga, sebagai anak yang tumbuh dari siapapun latar belakang orang tua agar tetap semangat dan berpegang pada pentingnya masa depan. Keempat, bagi masyarakat agar tidak memberikan stigma negatif pada anak-anak yang tumbuh dari orang tua yang berpisah. Kelima, ada pesan self-development dalam kisah “Lekang” ini yang menunjukkan kita semua manusia memiliki kelemahan dan kekuatan. Bagaimana kita bisa fokus pada kekuatan dan menyadari kelemahan dengan menerima diri apa adanya,” urai penulis yang telah menyukai dunia menulis dan sastra sejak duduk di bangku SMA. (TWJ)