
MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Sekat… sikut… sikaaattt….” Begitu aba-aba yang diberikan Neny Wahyuni Wahab, S.Pd kepada sekelompok anak yang membentuk lingkaran di depannya.
Bu Uni, begitu guru kelas 1 SD Negeri Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar ini disapa, sedang memandu murid-muridnya bermain game paket Lebaran.

Setelah dia menyebut kata “sikat”, seketika anak-anak itu berebut tumpukan bungkusan di depannya. Bungkusan-bungkusan itu merupakan paket Lebaran, yang mereka bawa sendiri.
Tentu saja, paket yang besar dan paling menarik yang mereka incar.

Di tengah keseruan itu, ada seorang anak yang ngambek lantaran kado yang didapat tidak sesuai harapan. Sesudah dibujuk, anak itu kembali tenang dan mau lanjut ikut kegiatan.
“Kegiatan hari ini sekadar serua-seruan menjelang lebaran,” ujar Bu Uni.
Ditambahkan, hari ini memang tidak ada pembelajaran. Cuma ada kegiatan seperti ice breaking, sebagai penyegaran sekaligus penyemangat.
Walau begitu, ada nilai yang mau ditanamkan. Yakni, anak-anak bermain, menguji kesabaran, keikhlasan, dan kejujuran. Juga mengajak anak kompak dan saling menghargai.
“Ini beda kalau anak dikasih uang secara langsung,” tambahnya.
Menurutnya, kalau kegiatan melalui game, apapun yang mereka dapat, pasti mereka senang.
Sehari sebelumnya, jelas Bu Uni, anak-anak diminta membawa kado yang dibungkus dengan kertas koran. Nilai kadonya juga dipatok, tidak boleh lebih dari Rp10.000.
Setelah game berbagi paket lebaran, kegiatan dilanjutkan dengan game THR. Selama kegiatan, Bu Uni didampingi Miss Risna, guru Bahasa Inggris.
Cara bermainnya sederhana. Setiap anak diminta memutar tumbler, dan mengarahkan mulut tumbler pada lembaran uang kertas yang diletakkan membentuk lingkaran.
Pecahan uang kertasnya terdiri dari uang Rp1.000, Rp2.000, dan Rp5.000. Melihat uang dengan angka dan warna berbeda, seorang anak mengatakan, “Coba kalau semua 5.000 Bu guru.”
“Saya mau anak-anak punya kesan yang baik saat duduk di kelas 1,” terang Bu Uni terkait game paket Lebaran dan THR yang dimainkan.
Diakui bahwa game ini, marak di medsos. Lagi viral di TikTok. Dia hanya mengadaptasi permainannya, yang dilakukan bersama murid-muridnya.
Bu Uni memainkan game ini dengan murid-murid kelas 1A dan kelas 1B, pada waktu berbeda. Diakui, dinamika setiap kelas juga berbeda.
Muh Arfan Albahri, ketua kelas 1B, terlihat senang mengikuti kedua kegiatan ini. Begitupun dengan Akifa Naila, yang menyebut permainan bersama teman-temannya seru.
“Tadi waktu rebutan kado, saya dapat biskuit. Kalau uang, saya dapat 2.000. Karena uang 5.000 sudah didapat duluan sama teman,” cerita Akifa.
Dewi Sartika, salah satu orangtua murid, yang melihat game dimainkan, menilai positif kegiatan yang dilakukan oleh Neny Wahyuni Wahab bersama murid-muridnya. Kegiatan itu, menurutnya, menghadirkan suasana berbeda dan berkesan bagi anak-anak kelak. (*)