MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – “Bila mau bicara wajah pendidikan dan 18 revolusi pendidikan, kita bisa lihat pada acara pelepasan dan perpisahan murid-murid SD Negeri Borong ini. Mereka menampilkan bakat-bakat terbaiknya,” demikian kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin, SE, MM, dalam sambutannya pada acara Pelepasan dan Perpisahan Peserta Didik Kelas VI UPT SPF SD Negeri Borong Tahun Ajaran 2023/2024 di Ballroom Sandeq Hotel Claro, Makassar, 11 Juni 2024.
Dalam acara pelepasan dan penamatan bertema “Semoga Menjadi Generasi yang Beriman dan Berakhlak Mulia” itu, Muhyiddin mengaku bahwa dia tidak ragu kalau SD Negeri Borong yang mengadakan kegiatan. Dia memuji beberapa inovasi yang dikembangkan sekolah yang berada di Kecamatan Manggala itu, di antaranya Bunda Pustaka.
Menurutnya, Bunda Pustaka bagian dari smart library. Karena ukuran perpustakaan bukan cuma ruangan dan bentuk fisiknya tapi juga budaya membaca dan kegiatan kreativitasnya. Sehingga dia mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kolaborasi antara guru dan orangtua serta para pemerhati pendidikan.
Anak-anak yang tampil ini, lanjut Muhyiddin, sudah kelihatan masa depannya tinggal bagaimana orangtua terus mendukung. Selain akademik, penting pula menanamkan pendidikan yang berakhlak, berkarakter dan beretika kepada anak-anak, sesuai program Jagai Anak ta.
“Kita ini mau melihat anak-anak kita bahagia lewat pendidikan yang baik dan berkualitas,” imbuhnya.
Muhyiddin memastikan bahwa semua alumni SD Negeri Borong, melanjutkan pendidikan pada tingjat SMP. Ini sesuai visi misi pendidikan Walikota Makassar, semua anak harus sekolah. Pendidikan itu hak warga negara, sebagaimana dijamin dalam konstitusi kita. Dia membeberkan, dalam penerimaan siswa baru, selain jalur zonasi dan non zonasi, juga ada jalur solusi untuk menyelesaikan masalah agar anak-anak tetap bersekolah.
Kepala UPT SPF SD Negeri Borong, Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd, juga mengapresiasi anak-anak yang sudah menampilkan talenta-talenta terbaik. Ini akan jadi modal mereka saat nanti berada di jenjang SMP. Penampilan anak-anak ini juga merupakan aktualisasi Program Proyek Penguatan Pelajar Pancasila (P5).
“SD Negeri Borong ini prestasinya bukan kaleng-kaleng. Prestasi mereka sudah pada tingkat Kota Makassar bahkan Provinsi Sulawesi Selatan,” kata Bu Indri, sapaan akrabnya.
Semua ini diakui berkat kolaborasi dari orangtua, guru serta tenaga kependidikan. Acara ini, juga merupakan hasil kerjasama Panitia Perpisahan yang terdiri dari orangtua siswa dan guru-guru, serta murid-murid SD Negeri Borong. Kalau kolaborasi terus dilakukan insya Allah bisa sampai ke tingkat nasional.
Bu Indri menambahkan, sebagai sekolah penggerak, SD Negeri Borong diberi tugas untuk memberi pengimbasan kepada 10 sekolah. Ini amanah yang mesti disukseskan bersama. Walau dirinya akan purnatugas pada pengujung bulan Oktober 2024, tapi dia akan bersama-sama dalam program pengimbasan hingga Desember 2024.
“Masih ada tanggung jawab untuk melakukan pengimbasan. Juga berkoordinasi dengan kepala sekolah baru nantinya,” papar Bu Indri.
Di hadapan orangtua dan tamu undangan, Bu Indri berbagi pengalaman selama 8 tahun sebagai Kepala Sekolah SD Negeri Borong. Sekolah ini berhasil meraih Adiwiyata Nasional, juga Perpustakaan Gerbang Ilmu mampu meraih Akreditasi A. Murid-murid selolah ini juga mengukir prestasi di ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat Kota Makassar.
SD Negeri Borong juga berhasil mempertahankan sekolahnya sebagai sekolah dengan Akreditasi A. Selain itu juga mencatatkan namanya dalam lomba Innovation Major Award (IMA) Kota Makassar. Pada tahun ini, diharapkan tetap ikut IMA melalui inovasi Sarerong (sarabba sehat Borong).
“Terima kasih kepada orangtua murid yang selama 6 tahun menunjukkan kepedulian dan punya rasa memiliki terhadap sekolah yang kita cintai bersama,” katanya menutup sambutannya.
Ketua Komite SD Kompleks Borong Drs H Marzuki, juga mengapresiasi penampilan anak-anak yang mampu menampilkan kreativitas dan bakatnya. Dia menilai itu merupakan keberhasilan pembinaan yang dilakukan guru-guru.
Sementara Sukmawati, S.Pd, mewakili guru kelas 6, menyampaikan program kerja setahun, sekaligus refleksi atas pembelajaran yang dilakukan. Diungkapkan bahwa dia dan Bu Hj Andi Hanidah, sesama guru kelas 6, meski menghadapi murid-murid dengan karakter berbeda tapi di situlah tantangan dan dinamikanya. Dukungan dan kolaborasi juga dilakukan dengan guru olahraga dan guru PAI.
Acara ini dipandu oleh Annisyah Arsyad (tenaga kependidikan dari unsur Laskar Pelangi) dan Muhammad Faith aazzafran (murid kelas 5) sebagai pemandu acara.
Acara dihadiri antara lain, Pengawas SD Kecamatan Manggala, Dra Hj Singara, MM, Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) Kecamatan Manggala, Darmawati, S.Ag, M.Pd, Plh UPT SPF SD Negeri Parinring, Andi Etty Cahyani, S.Pd, pengurus Bunda Pustaka, pegiat literasi, Rusdin Tompo, dan orangtua siswa.
Nur Fadilah, menyampaikan kesan dan pesan mewakili murid-murid kelas 6 yang akan tamat. Dia mengucapkan terima kasih kepada teman-temannya yang suka mentraktir, murah senyum, dan suka menolong. Semoga nanti jadi pemimpin bangsa seperti Bung Karno. Untuk kesan dan pesan dari adik kelas yang ditinggalkan, diwakili oleh Fatimah Azzahra.
Perwakilan orangtua, Andi Upyana Setiawaty, mengucapkan terima kasih atas dedikasi serta bimbingan yang diberikan para guru kepada murid-murid. Dikatakan, kegiatan penamatan ini merupakan pencapaian penting dalam kehidupan anak-anak mereka karena berhasil menyelesaikan pendidikan pada tingkat Sekolah Dasar.
“Terima kasih kepada guru-guru semua atas bimbingan dan ilmu yang diberikan. Semoga kelak anak-anak mencapai cita-cita yang mereka harapkan,” katanya.
Anak-anak tampil penuh percaya diri dengan bakat mereka, membuat hadirin terpukau dan bertepuk tangan. Andi Aisyah Ramadhani membawakan lagu “Ibu” dengan merdu dan penuh penghayatan. Nabila Aafia Zahra dan Asy Syafa tampil membawakan pantomim bertema kepahlawanan dengan kompak.
Muh Dzafran Putra Irman juga tampil membawakan puisi “Dari Gerbang ke Gerbang” karya Rusdin Tompo. Dia juga tampil duet lagu “Hymne Guru” dengan Icha. Acara juga diisi oleh murid-murid kelas 6 yang tampil rancak lewat tari Saman, serta murid-murid kelas 1 yang menari tari Janger, Bali. (*)