Lembaga Adat Kerajaan Gowa saat menyerahkan ke Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma untuk Karaeng Pattingalloang dari Presiden RI, di Kantor PKK Gowa, Rabu (4/8)
GOWA, EDELWEISNEWS.COM – Lembaga Adat Kerajaan (LAK) Gowa menyerahkan penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma yang diraih Karaeng Pattingalloang dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beberapa waktu lalu di Istana Negara, untuk Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan. Selanjutnya penghargaan tersebut ditempatkan di Balla Lompoa atau Istana Tamalate.
Penghargaan diserahkan langsung Plt Raja Gowa, Andi Kumala Andi Idjodi Kantor PKK Kabupaten Gowa, Rabu (4/9).
Ia mengatakan, penghargaan berupa medali dan piagam tersebut diraih Karaeng Pattingalloang sebagai pahlawan atau tokoh yang berjasa di Kabupaten Gowa.
”Penghargaan ini dianugerahkan pemerintah Indonesia sebagai tanda kehormatan yang tertinggi bagi mereka yang berakhlak dan berbudi pekerti baik serta berjasa besar di bidang budaya, salah satunya Karaeng Pattingalloang , Raja Tallo yang memiliki pengetahuan yang sangat luas,” ungkapnya.
Olehnya dia berharap, penghargaan ini akan dipajang di Museum Ballalompoa nantinya bersama Gubernur Sulsel dan Pemerintah Kabupaten Gowa pada pertengahan September mendatang.
Selain menyerahkan piagam ini, pihaknya juga mengaku akan mengikuti festival keraton di Kabupaten Luwu pada 8 hingga 13 September dengan membawa 100 orang dari kontingen Gowa.
Menanggapi hal ini, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengaku penghargaan ini sebuah pengakuan yang diserahkan oleh pemerintah pusat kepada Karaeng Pattingalloang, sehingga tentunya kita atas nama pemerintah dan mewakili masyarakat Kabupaten Gowa sangat berbangga karena Karaeng Pattingalloang meraih penghargaan tersebut.
” Insya Allah kami akan lakukan syukuran sekaligus pemajangan di Istana Tamalate bersama Gubernur Sulsel, mungkin minggu ketiga bulan September nanti,” beber orang nomor satu di Gowa itu.
Sekadar diketahui, Karaeng Pattingalloang merupakan putra Raja Tallo ke-6. Dia lahir tahun 1600 dan bernama lengkap I Mangadacinna Daeng Sitaba Sultan Mahmud Syah. (hum)
Editor : Jesi Heny