People of The Valley : Wyn Sargent

Oleh : Sudirman Muhammadiyah

Setiap mempelajari penelitian khususnya kualitatif, selalu dosen memberi contoh kisah partisipatori Arkeolog Amerika, Wyn Sargent, yang totalitas dalam penelitiannya terhadap suku di Irian Jaya (papua). Sejak kuliah S1, S2, S3, selalu  case ini jadi bagian di pembicaraan penelitian kualitatif. Sampai tadi juga dibahas di sebuah webinar lewat zoom yang saya ikuti dari pukul 13.00 sampai 17.00 dengan narasumber utama Prof. Dr. Burhan Bungin, M.Si, PhD, CIQaR, CIQnR diacara Pre Collegium Q & A Social Research Method,  Batch 10.

Sumber: pre collegium Q&A

Rasa penasaran yang selalu rutin jadi pembahasan tentang totalitas partisipatori Wyn Sargent sampai menikah dengan Kepala suku juga menjalari saya. Apa sih yang dilakukan si jurnalis California USA ini sehingga selalu jadi bahan pemateri. Dari  berbagai sumber suntingan saya ingin berbagi tentang kisah Wyn Sargent.

Wyn Sargent, jurnalis asal California hi Amerika Serikat, tiba di Wamena sekitar tahun 1973. Dia tertarik pada kehidupan suku-suku adat warga setempat. Berbagai cara dia lakukan, yang penting dia mendapatkan hal-hal menarik untuk dia reposrtasekan. Wyn akhirnya menawarkan perawatan kesehatan pada warga. Namun perjuangan Wyn tidak disukai Obahorok, seorang Kepala Suku Dani di Lembah Baliem. Obahorok mengutus 30 orang prajuritnya untuk mencegat rombongan Wyn. Tindakan Obahorok ditentang oleh suku Analaga danal Wiyogoba, yang akhirnya hampir mengakibatkan perang suku.

Untuk mencegah hal ini, Wyn akhirnya menawarkan diri untuk menikahi sang kepala suku. Pernikahan segera berlangsung. Wyn menjadi salah satu istri Obahorok dari ke 40-an istrinya yang lain.

Rupanya, menjadi istri kepala suku membuat Wyn otomatis berubah status menjadi peneliti participant. Langsung meneliti ke tempat asalnya. Wyn mempelajari banyak hal dari kehidupan kepala suku dan warganya. Termasuk kehidupan seksual seorang Obahorok yang tentu saja beristri banyak.

Penelitian yang dilakukan Wyn adalah penelitian kualitatif, karena dia sendiri terlibat langsung mengamati proses yang terjadi di sana.

Berbagai pendapat lalu menyudutkan Wyn. Dari issue penyebaran misi agama, hingga ketidaketisannya menjadi partisipan dalam penelitiannya di kehidupan kepala suku Obaliem. Akhirnya Wyn dideportase.

Pada 17 Februari 1973, tulisan ringkas dari Siti Mugi Rahayu. Sekembalinya ke negeri asal, California USA, Wyn menulis buku “People of the Valley” tentang kebudayaan orang Papua di Lembah Baliem.

Sumber : mediaindonesia

KESIMPULAN
Sebagai seorang antropolog, Wyn mampu membaca pertikaian yang terjadi diantara suku-suku dan menyelesaikan dengan cara menikahi salah satu kepala suku. Pernikahan ini jelas diterima dengan dasar bahwa pemenuhan kebutuhan masing-masing pihak telah terlaksana. Dengan tetap melakukan praktek kesehatan dan reportase suku-suku setempat, Wyn juga menjadi istri kesekian seorang kepala suku, tanpa mendasari hubungan pernikahan tersebut dengan seksualitas.

Tindakan Wyn adalah tindakan di luar logika umum, memahami suatu wilayah dengan tidak berbaur lebih ke dalam justru tidak akan memenuhi hasratnya untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Dengan menjadi bagian yang paling penting, seorang istri kepala suku, Wyn telah memposisikan dirinya sebagai bagian dari masyarakat suku pedalaman. Apa yang telah dirasakan masyarakat suku pedalaman, telah juga ia rasakan. Dan itu akan sangat berbeda jika hanya mengamati dan menjadi bagian terluar masyarakat setempat.

Saat ini, tidak semua suku-suku adat pedalaman Papua yang tersentuh campur tangan pemerintah. Yang melakukan seperti yang dikerjakan Wyn justru pegiat-pegiat yang mempunyai visi dan misi yang sama dengan Wyn. Memang, dalam pemberitaannya upaya yang dilakukan pemerintah tercantum dalam  program kerja tahunan dengan tujuan pencapaian yang mulia. Kenyataannya banyak sisi kehidupan Papua yang belum terpublikasikan.

Kerja totalitas dari penelitian Wyn Sargent menghasilkan karya luar biasa.
Bukan hanya teori dari literatur tetapi sekaligus menyelami obyek dan subyek dalam penelitiannya. Partisipatori yang luar biasa.


Catatan : Ole – ole webinar, Sabtu, 17 Juli 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Makassar SULSEL

Nilai Smart City Kota Makassar 2024 Naik, Kadiskominfo: Bukti Komitmen pada Teknologi Berkelanjutan

MAKASSAR, EDELWEISNEWS COM – Kota Makassar berhasil mencatatkan nilai Smart City 3,64 dalam evaluasi tahap II program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) 2024 yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Digital RI. Evaluasi ini mencakup lima dimensi utama, yaitu kondisi awal program (baseline), keluaran (output), hasil yang diperoleh (outcome), dampak pada masyarakat (impact), dan keberlanjutan […]

Read more
LEGISLATIF Makassar SULSEL

Terpilih Secara Aklamasi, Anggota DPRD Sulsel Hamzah Hamid Pimpin Percasi Sulsel Periode 2024-2028

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Anggota DPRD Sulsel Hamzah Hamid terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Sulsel periode 2024-2028 pada musyawarah provinsi (Musrprov) Percasi Sulsel, yang dihadiri sejumlah pengurus kabupaten dan kota, di Hotel Grand Imawan, pada Minggu (22/12/2024). Didin Halim selaku ketua panitia mengungkapkan, Musprov Percasi Sulsel berjalan lancar, aman dan terkendali. […]

Read more
Makassar SULSEL TNI / POLRI

Jajaran Kodam XIV/Hsn di Wilayah Sulsel Berikan Bantuan kepada Korban Banjir

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Sebagai bentuk tanggap darurat atas banjir yang melanda sejumlah Kabupaten di wilayah Sulawesi Selatan, jajaran Kodam XIV/Hasanuddin mengerahkan personel dan bantuan materiil untuk memberikan bantuan langsung kepada masyarakat terdampak banjir, Minggu (22/12/2024). Banjir ini disebabkan oleh curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir. Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV/Hasanuddin, Letkol Arm Gatot Awan […]

Read more