Polri Sukses Mengawal Pemilu Damai Tahun 2024: Diapresiasi Kalangan Agamawan di Sulsel

Oleh: DR.H.Abdul Wahid, MA
(Muballigh & Akademisi)

Bangsa Indonesia belum cukup sepekan telah berhasil menggelar pesta demokrasi yang merupakan hajatan lima tahunan dalam kehidupan bernegara pesta demokrasi tersebut dinamakan pemilihan umum (pemilu).

Pelaksanaan pemilu tahun ini sama dengan pemilu tahun 2019, yakni dilakukan secara serentak untuk memilih calon anggota legislatif dan calon presiden, namun demikian patut disyukuri secara umum pelaksanaannya berjalan dengan baik.

Sebagaimana diketahui Pemilu bukanlah sarana saling membenci atau bertikai sesama anak bangsa, walau terdapat perbedaan pilihan politik, namun perbedaan dalam Pemilu adalah bagian dinamika dan proses pendewasaan dalam berdemokrasi yang tak dapat dipungkiri.

Karenanya siapa pun yang menang dalam kontestasi pemilu, maka pada hakikatnya yang menang adalah rakyat Indonesia.

Kesuksesan pemilu tahun 2024 ini tentu disebabkan oleh banyak faktor diantaranya:

Pertama, kesuksesan pemilu tahun ini terjadi karena masyarakat Indonesia pada umumnya sudah semakin hari semakin dewasa dalam menyikapi dan merespons berbagai isu yang terkait dengan dunia politik, terutama yang tersebar di media sosial sehingga mereka tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Kedua, kesuksesan pemilu tahun ini di tanah air khususnya di Sulawesi Selatan tidak terlepas dari langkah-langkah ril dan totalitas dari jajaran Polri dalam menjalankan tugasnya sejak mulai tahapan pemilu digelar setahun yang lalu hingga saat ini jajaran kepolisian masih tetap konsisten mengawal tahapan penghitungan suara tanpa lelah.

Ketiga, faktor pendukung lain sehingga Polri berhasil mengawal pemilu tahun ini dengan damai, karena Polri telah memposisikan dirinya dengan netral serta melakukan langkah-langkah strategis dalam bentuk menerapkan pola komunikasi yang humanis, ramah kepada masyarakat, menjalin silaturrahmi dengan berbagai tokoh seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan lain sebagainya sehingga dari upaya tersebut sembari mengajak masyarakat agar bersama-sama dengan kepolisian untuk menyukseskan pemilu dengan aman dan damai.

Dari semua realitas tersebut di atas semakin menambah keyakinan kita sebagai masyarakat bahwa keberadaan Polri dalam negara demokrasi merupakan salah satu pilar penting. Konteks ini terkait dengan adanya kepastian hukum dan situasi kamtibmas di tengah masyarakat.

Untuk itu sebagai bagian dari masyarakat Sulawesi Selatan mengucapkan terimakasih kepada Polri sekaligus mengapresiasi atas kinerjanya khususnya jajaran Polda Sulsel yang telah berhasil mengawal pelaksanaan pemilu tahun ini sehingga bisa berjalan dengan lancar aman dan damai.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Makassar

Kedai Kopi, Rekreasi, dan Diskusi Seni Budaya di Pelataran Sao Panrita

Oleh: Rusdin Tompo (Koordinator SATUPENA Sulawesi Selatan) Kedai kopi bukan sekadar tempat ngopi. Sejak pertama kali muncul di Konstantinopel, sekarang Istanbul, Turki, di tahun 1475, kedai kopi telah memainkan peran penting sebagai ruang pertukaran ide. Orang datang bukan sekadar untuk menyeruput secangkir kopi, tapi juga berbisnis, dan berdiskusi perihal politik, seni, dan sastra. Aktivitas seni […]

Read more
Nasional Opini

Oligarki Kembar Tiga: “Jika Kamu Harus Kaya, Mengapa Kami Harus Miskin?”

Penulis: Mulyadi (Opu Tadampali) Dosen Universitas Indonesia Oligarki Kembar Tiga IndonesiaCobbett tidak secara eksplisit mengucapkan kalimat “Jika kamu harus kaya, mengapa kami harus miskin?” yang menjadi judul tulisan pendek saya ini. Namun, pertanyaan menohok Cobbett dalam bukunya “Rural Rides” (1830): “Why should they be rich, and we poor? (mengapa mereka kaya, dan kami miskin?) dalam […]

Read more
Artikel Makassar SULSEL

Prof Dr Hj Kembong Daeng: Suamiku Motivatorku 

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Suara Syahratul Hawaisa Yahya tercekat. Terasa ia berusaha kuat menahan tangisnya saat membacakan tulisan ayahnya, H Muhammad Yahya Daeng Sekre, yang berkisah tentang ibunya, Prof Dr Hj Kembong Daeng, M.Hum. Kisah yang terdokumentasi rapi dalam lembaran-lembaran buku autobiografi “Permata Karya” itu, dibacakan penuh haru di hadapan keluarga, sahabat, mahasiswa dan mereka yang […]

Read more