MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Salah satu cara untuk maju adalah berani berinovasi. Karena dengan inovasi, kita bisa mengatasi suatu masalah. Demikian disampaikan Kepala Bidang Pengembangan Inovasi dan Teknologi Balitbangda Kota Makassar, Dr Muhammad Amri Akbar, M.Si dalam kegiatan Bimbingan Teknik (Bimtek) inovasi di SD Negeri Borong, Jumat (27 Oktober 2023).
Muhammad Amri Akbar mencontohkan, kalau dalam kehidupan sehari-hari terjadi masalah air. Maka kita akan membuat sumur bor. Namun, persoalan belum selesai. Karena biasa ada masalah lain, seperti air yang bau dan keruh.
“Seorang yang punya inovasi, tentu bisa mengatasi keadaan itu dengan cara memberikan arang dan sebagainya,” kata Muhammad Amri Akbar.
Bimtek Inovasi UPT SPF SD Negeri Borong bertema “Konstruksi Peningkatan Mutu dan Kualitas Sekolah Melalui Inovasi”. Kegiatan yang diadakan di Perpustakaan Gerbang Ilmu SD Negeri Borong ini, diikuti oleh guru, tenaga kependidikan, dan pengurus Bunda Pustaka SD Negeri Borong.
Beberapa pengurus Bunda Pustaka yang hadir, antara lain Bunda Icha, Bunda Firah, Bunda Rahmat, Bunda Nadia, Bunda Ailah, Bunda Aulia dan Bunda Taufik. Hadir pula Kepala Perpustakaan Gerbang Ilmu SD Negeri Borong, Saparuddin Numa, S.I.P.
Kepala UPT SPF SD Negeri Borong, Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd, memotivasi guru dan Bunda Pustaka untuk terus melakukan inovasi. Inovasi sekolah, kata Bu Indri, begitu ia akrab disapa, tidak hanya berpatokan di lingkungan sekolah, tapi juga di lngkungan masyarakat, dan lain-lain. Tantangannya, persyaratan dan kriteria untuk mendapatkan juara dalam lomba inovasi harus memenuhi 21 indikator penilaian. Sebagaimana, lomba Innovation Major Award (IMA) yang diadakan pemerintah Kota Makassar.
Syahrina, S.Pd, salah seorang guru SD Negeri Borong, yang jadi peserta, menilai positif Bimtek yang diadakan. Syahrina menyampaikan, sudah punyai dua desain inovasi. Cuma karena terkendala oleh waktu, sehingga inovasinya itu belum direalisasikan.
“Dengan adanya Bimtek hari ini, saya mendapatkan banyak masukan dari narasumber,” aku Bu Rina, sapaan akrabnya.
Muhammad Amri Akbar memberikan semangat kepada Bu Rina agar berani mencoba mengajukan inovasinya.
Bukan hanya guru, pengurus Bunda Pustaka juga banyak mendapatkan ilmu baru. Mereka juga punya bayangan ke depan, apa yang harus dilakukan lagi untuk kemajuan inovasi Bunda Pustaka. Salah satunya adalah Bunda Pustaka sudah bisa mengetahui indikator apa saja yang harus dipenuhi untuk mengikuti IMA dan IGA (Innovation Goverment Award).
Untuk mendapatkan nilai tinggi maka harus mendapatkan nilai 100 dengan 3 bintang di tiap indikator penilaian.
Dengan adanya bimtek ini Bunda Pustaka bisa membedakan mana indikator dan mana inovasi. Inovasi harus ada perubahan di setiap kegiatan, harus ada ugrade. Meskipun namanya tetap Bunda Pustaka tapi harus ada inovasi baru yang diciptakan kembali jika ingin mengikuti IMA/IGA selanjutnya.
Salah satu inovasi terbaru yang diungkapkan oleh Ketua Bunda Pustaka, Mulyati Husain, yakni mengubah sistem literasi dari manual ke gadget. Bunda Pustaka juga punya rencana berbaur dengan masyarakat dengan mengadakan kegiatan belajar membaca dan menulis bagi warga, baik ibu-ibu maupun nenek-nenek yang kurang atau belum mengetahui membaca dan menulis.
“Kegiatan ini akan dilakukan dengan mengadakan kerja sama antara Bunda Pustaka dengan Ketua RT/RW di sekitar sekolah dalam wilayah Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar,” pungkas Mulyati Husain. (*)