SEMARANG, EDELWEISNEWS.COM – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Diskominfo Provinsi Seluruh Indonesia (Askompsi) yang dilaksanakan di Semarang dengan tuan tumah penyelenggara adalah Diskominfo SP Provinsi Jawa Tengah, tanggal 25 sampai 27 September diikuti seluruh Kepala Dinaskominfo provinsi se-Indonesia.
Hadir membuka acara adalah Pj Gubernur Komjen Pol (Purn) Drs. Nana Sudjana A.S, MM, hadir juga Ketua Askompsi Muhammad Faisal.
Dalam arahannya, Nana Sudjana mengatakan, bahwa pemerintahan sekarang memang harus bergerak cepat dengan cara bertransformasi digital.
“Persoalan layanan publik, memang saatnya digital. Dan diskominfo masing masing provinsi wajib melakukan percepatan-percepatan,” ujar Nana.
Oleh Ketua Askompsi, Nana Sudjana diberikan penghargaan sebagai kepala daerah yang mampu memberikan percepatan digitalisasi di daerahnya di Jawa Tengah.
Usai pembukaan dilanjutkan dengan seminar nasional yang menghadirkan pemateri Deputi Bidang Keamanan Siber BSSN, Dr Sulistyo dan perwakilan dari Ditjen Bangda Depdagri. Tema dari Rakernas adalah “Ayo Perkuat Kedaulatan Siber Menyongsong Indonesia Emas 2045”.
Banyak hal yang dibicarakan dalam Seminar Nasional tersebut, termasuk keamanan informasi dan judi online.
Namun, ada hal menarik yang disampaikan peserta Sultan Rakib. Sultan Rakib hadir sebagai Plh Kadis Kominfo Sulsel ini mempertanyakan peran BSSN dalam mencegah menjamurnya judi online di Indonesia.
“Literasi digital sudah massif, namun saat kita lakukan sosialisasi pencegahan judi online, platform sosmed melakukan banned atau bahkan takedown, karena filterisasi keyword judi online. Padahal kita mau mencegah, eh malah kami yang di takedown,” kata Sultan.
Itu karena apa? Kata Sultan, karena Kominfo sebagai pengendali sistem domain web belum menggunakan instrumen Artificial Intelligence (AI).
“Sudah waktunya pakai AI pak, supaya bisa membedakan kampanye afiliator Judi Online dengan para pembasmi dan yang mengkampanyekan anti judi online,” ujar Sultan Rakib. (*)